2. Kampung Batik Kauman, Pekalongan

Kauman terkenal sebagai kampung batik yang warganya menjaga ekosistem batik secara kolektif. Di sini terdapat pusat UMKM, workshop, hingga ruang belajar generasi muda.

Salah satunya adalah Athya Sabrina bersama suaminya, Burhanuddin, pendiri Athya Batik yang fokus pada sarung batik khas Kauman.

“Dulu sarung batik khas Kauman hanya bisa ditemukan langsung di kampung. Kini, berkat Shopee, karya para pengrajin menjangkau berbagai daerah, dengan penjualan ratusan potong per bulan. Saat Lebaran, permintaan bisa naik empat kali lipat,” kata Athya.

3. Kampung Batik Laweyan, Solo

Laweyan adalah kampung batik tertua di Indonesia yang sudah ada sejak abad ke-14. Dari kampung ini, lahir kisah inspiratif Mahfud Fadholi, pendiri Batik Arkanza.

Sebelum membatik, Mahfud pernah bekerja sebagai driver dan ojek online. Ia merintis usahanya sejak 2018 dan langsung menjadikan Shopee sebagai kanal utama.

“Sejak awal, kami aktif menggunakan Shopee Iklan, Shopee Video, dan Shopee Live. Penjualan bisa naik tiga kali lipat saat kampanye. Batik Arkanza kini menembus delapan negara lewat Program Ekspor Shopee, dengan lebih dari 60 karyawan dan pengrajin lokal,” jelas Mahfud.

Selain menghadirkan koleksi batik, Shopee juga mengajak masyarakat berpartisipasi melalui template Instagram Story “Add Yours” di akun resmi @shopee_id.

Pengguna dapat mengunggah foto atau video dengan batik favorit mereka untuk menebarkan semangat bangga berbatik.

“Melalui Festival Batik Lokal, kami berharap batik tidak hanya identik dengan acara formal, tetapi juga relevan dengan gaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia. Kami ingin cerita dan nilai di balik setiap helai batik terus hidup lintas generasi,” tutup Satrya.

Baca Juga: Perjalanan Inspiratif UMKM Permanence Your Clothes di Hari Keluarga Bersama Shopee