Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean menyoroti pernyataan Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo pada debat pamungkas yang diselenggarakan Minggu (4/2/2024). 

Dimana Ganjar mengungkit pernyataan lawas Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 dan 2014 lalu saat bertarung melawan Prabowo. Adapun pernyataan tersebut menyinggung pelanggar HAM dan capres dengan potongan wajah diktator.

Menurut Ferdinand, tak ada yang salah, dia hanya mengulang omongan Jokowi untuk untuk menyerang Prabowo yang kembali maju pada Pilpres 2024. Pernyataan Jokowi kata Ferdinand masih  berlaku hingga sekarang. 

Baca Juga: SBY Rehat Melukis Demi Kampanye Prabowo-Gibran

"Saya pikir bahwa memang pernyataan itu mengulang pernyataan yang disampaikan oleh Pak Jokowi ketika pilpres 2019 dan juga 2014, itu kan berulang. Tentu pesan itu masih berlaku sampai saat ini, karena hingga saat ini juga tidak ada penyelesaian kasus pelanggaran HAM terhadap terduga pelaku yaitu Prabowo Subianto dan orang-orangnyalah,” kata Ferdinand kepada wartawan Selasa (6/2/2024). 

Ferdinand mengatakan pernyataan Jokowi yang kemudian diulang kembali oleh Ganjar Pranowo pada sesi closing statement debat capres tersebut jelas masih berlaku hingga hari ini, sebab Prabowo yang diduga kuat melanggar HAM belum diproses hukum. 

Baca Juga: Ketua KPU Dinyatakan Melanggar Etik Terkait Pendaftaran Gibran Sebagai Cawapres, Cak Imin: Ini Catatan Hitam

Baca Juga: Curhat di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud Megawati: Saya Tak Sabar Lihat Kekuasaan Dipakai Mengintimidasi Rakyat

"Untuk Prabowo sendiri kan tidak ada proses hukum yang konkret sekarang. Menyelesaikan masalah ini, apakah Prabowo terlibat sebagai pelaku atau tidak, terencana atau tidak. Dari kedinasan militer kan diberhentikan, artinya ada indikasi bahwa memang beliau terlibat dan dari banyak pengakuan-pengakuan yang muncul," ucapnya. 

Eks Politisi Partai Demokrat itu lantas menyindir pendukung Jokowi yang kini beralih mendukung Prabowo Gibran. Menurutnya mereka juga mesti komit terhadap pernyataan lawas Jokowi, jangan sampai ketika pertanyaan itu diulang paslon lain, mereka justru marah dan tak terima. 

"Yang merasa pendukung Jokowi harusnya memegang kata-kata itu, bahwa jangan memilih pemimpin yang terlibat dalam pelanggaran HAM, melakukan kejahatan kemanusiaan dan lain sebagainya," tuturnya. 

"Pesan itu masih berlaku hingga pada saat ini. Jokower yang merasa semua itu tidak berlaku lagi, memang mungkin mereka jadi sama saja perilakunya dengan Jokowi, tidak konsisten," tambahnya memungkasi.