Calon presiden nomor urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan RI mengaku dirinya diejek sejumlah kalangan yang mengklaim diri sebagai intelektual. Prabowo bilang, dirinya diejek karena program lumbung pangan atau food estate yang dikerjakan Kemenhan bersama beberapa kementerian yang lain.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, meski diejek bahkan kerap diserang secara brutal, namun dirinya tidak bakal menyetop program food estate, program itu harus tetap dilanjutkan jika dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka keluar sebagai pemenang Pilpres 2024.
Baca Juga: Prabowo Berencana Sulap Sawit dan Singkong Jadi Bensin
Menurutnya program food estate adalah pintu masuk bagi negara ini menjadi sebuah bangsa yang mandiri di sektor pangan, food estate adalah upaya untuk melepaskan diri dari impor pangan.
“Ada intelektual Indonesia yang mengejek saya, mengejek konsep food estate. Saudara-saudara sekalian. Ada yang mau import saja makanan, pangan dari luar. Saya katakan, kalau terjadi krisis di dunia, kalau negara-negara lain tidak mau jual pangannya ke kita, masa 280 juta rakyat Indonesia harus tergantung kepada bangsa lain?” kata Prabowo dalam sebuah pidato dilansir Olenka.id Kamis (7/3/2024).
Menurut Prabowo, kondisi geografis Indonesia sangat memungkinkan negara ini menjadi sebuah bangsa agraris yang hebat. Dia menegaskan tanah yang subur dari Sabang sampai Merauke mesti dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Jika hal ini dimanfaatkan secara sungguh-sungguh, maka ke depan Indonesia bisa swasembada pangan. Negara ini tak lagi membeli bahan baku atau mengimpor makan dari luar negeri.
“Yang Maha Kuasa memberi lahan yang cukup, memberi tanah yang subur, memberi air yang cukup. Kita sebentar lagi kembali swasembada pangan. Kita tidak akan impor makanan,” tegasnya.
Tak hanya itu, Prabowo yakin betul kelak Indonesia bakal menjadi salah satu negara pengekspor makan ke berbagai belahan dunia. Apabila kekayaan sumber daya alam dan hasil bumi dikelola dengan baik bukan mustahil Indonesia bakal menjadi lumbung pangan dunia di masa mendatang.
Baca Juga: Desas-desus Jokowi Gabung Golkar
Baca Juga: Tudingan Politisasi Hukum dalam Kasus Dugaan Gratifikasi Ganjar Pranowo
“Dalam 2 sampai 3 tahun lagi kita bahkan akan menjadi supplier, kita akan menjadi lumbung pangan dunia,” tuntasnya.