Sebagai pelaku usaha sejak lama, terutama di industri sepatu, dr. Tirta juga menyoroti koneksi personalnya dengan jeans melalui forum-forum yang ada di Indonesia yang jadi tempat awal komunitas denim Indonesia berkembang. Tak heran jika ia memiliki perhatian khusus terhadap material dan detail pada produk fashion.
“BLEE ini langsung klik karena material-nya bagus, potongannya juga gak ribet, tapi tetep punya karakter, dan yang paling penting denim ini saya yakin bisa dipakai sampai bertahun-tahun” jelasnya.
Dipaparkan dr. Tirta, salah satu item favoritnya dari BLEE adalah outer jacket yang menurutnya tidak hanya nyaman, tapi juga punya desain dan potongan yang mengingatkannya pada gaya streetwear Jepang.
Bahkan, ia menyebut jaket tersebut ideal untuk menutupi tato yang ia miliki saat praktik di kliniknya di Jogjakarta.
“Karena ini 10 oz, enak banget buat harian. Apalagi saya masih praktik juga, jadi nutupin tato tinggal pakai outer BLEE aja. Outer-nya tuh bagus banget, cutting-nya seperti beberapa brand luar. Kancingnya pun bukan asal-asalan,ini outer yang bener-bener bisa dipakai harian tapi tetap enak dipandang,” tuturnya.
Sebagai figur publik yang telah lama dikenal di skena fashion Indonesia, dr. Tirta menilai BLEE berhasil menangkap esensi streetwear bukan hanya dari sisi desain, tapi juga dari nilai, fungsi, dan kenyamanan. Kombinasi yang menurutnya sulit ditemukan di brand lokal lain.
“Buat saya, BLEE ini everyday edgy fashion yang pas buat karakter saya,” pungkas dr. Tirta.
Baca Juga: Sroja Warna Indonesia Luncurkan Brand Streetwear BLEE dan Resmikan Flagship Store di Jakarta