Dokter sekaligus entrepreneur, Tirta Mandira Hudhi, memaparkan pandangannya mengenai pola manusia dalam mengambil keputusan atau decision making. Menurutnya, terdapat tiga tipe utama yang mencerminkan perkembangan seseorang dalam hal kemandirian berpikir, yakni dependen, independen, dan interdependen.

Tipe pertama adalah dependen, yaitu individu yang sangat bergantung pada orang lain dalam membuat keputusan. Mereka cenderung merasa akan salah jika harus menentukan pilihan secara mandiri. Kondisi ini, kata Tirta, biasanya terbentuk sejak kecil akibat pola pengasuhan yang menekankan izin atau restu dari orang tua sebelum bertindak.

Baca Juga: Pesan Dokter Tirta Soal Pemilihan Fashion: Jangan Tergoda Influencer

“Dependent itu adalah seseorang yang keputusannya dalam hidup bergantung pada orang lain. Contohnya ketika anak kecil selalu bertanya ‘Pah boleh nggak?’. Itu wajar di usia dini, tapi kalau kebawa sampai dewasa, itu tidak baik,” jelas Tirta.

Tahap berikutnya adalah independen, yakni individu yang sudah berani menentukan pilihannya sendiri berdasarkan prinsip atau nilai yang ia miliki. Dalam fase ini, seseorang mulai berdiri di atas kakinya sendiri. Namun, nilai dan paradigma yang dipegang tidaklah statis, melainkan bisa berubah mengikuti usia, pengalaman, serta pembelajaran hidup.

Baca Juga: Dokter Tirta: Berpakaianlah Sesuai Postur, Bukan Sekadar Ikuti Influencer!

“Ketika independent, kalian pasti memiliki prinsip, namanya value. Dan value itu akan berujung pada paradigma. Sesuai umur, paradigma shifting akan terjadi,” ujarnya.

Adapun tahap tertinggi adalah interdependen. Pada fase ini, seseorang mampu mengambil keputusan secara mandiri, namun tetap menghargai sudut pandang orang lain. Tirta menekankan bahwa tipe ini merupakan sosok paling bijak dan paling sesuai untuk menjadi seorang pemimpin.

Baca Juga: dr. Tirta Ungkap Streetwear Andalan Buat Aktivitas Sehari-hari, Ini Pilihannya

“Interindependent adalah ketika sadar bisa memutuskan sendiri, tapi juga menghargai pendapat orang lain. Sebelum bereaksi, dia akan memikirkan POV orang lain terlebih dahulu. Ini bukan topeng, melainkan kemampuan menempatkan diri,” tutur Tirta.

Ia menambahkan, individu interdependen umumnya mampu membangun kepemimpinan yang kuat, karena mereka bisa menyeimbangkan kepentingan pribadi, bawahan, sejawat, maupun atasan. Dengan sikap ini, risiko yang diambil dalam sebuah keputusan juga bisa lebih terukur.

Baca Juga: Pandangan Dokter Tirta Soal Kondisi Anak yang Sering Jatuh Sakit

“Interindependent rata-rata akan menghasilkan sosok leadership yang sangat kuat, yang berujung pada kesuksesan di masa depan,” tutupnya.