Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) terbesar di dunia. Ekspor komoditas ini pun terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Sepanjang 2023, ekspor kelapa sawit mencapai 27,49 juta ton dengan nilai US$23,97 miliar.
Dato Sri Tahir, pendiri Mayapada Group, melihat besarnya potensi ekspor kelapa sawit bagi ekonomi Indonesia. Dengan begitu, dia menilai, pemerintah bisa menjadikan kelapa sawit sebagai komoditas ekspor unggulan dari Indonesia.
Baca Juga: Insan Pendidikan Balikpapan Dukung Informasi Sawit Masuk dalam Muatan Lokal Sekolah
"Ekspor kelapa sawit ekspor telah menjadi yang terbesar di luar nonmigas. Maka, perlu adanya cetak daerah-daerah tertentu yang sifatnya terlantar untuk bisa mulai di-encourage, bisa berbentuk plasma atau koperatif, dan dimanfaatkan untuk kelapa sawit. Kelapa sawit adalah friendly environment dan bagus untuk kesehatan. It is good,' tegasnya dalam suatu kesempatan, dikutip Senin (29/7/2024).
Menurutnya, kekurangan Pemerintah Indonesia adalah tidak fokus pada pengembangan suatu komoditas ekspor. Belajar dari Jepang, mereka mampu menjadi negara maju yang salah satunya didukung oleh ekspor yang terstruktur dengan baik.
Di tahun 1960-an, Jepang berfokus pada ekspor mesin tekstil. Di tahun 1970-an, Jepang mulai menggalakkan eskpor permobilan. Memasuki tahun 1980-an, negeri matahari terbit tersebut fokus pada ekspor computerized dan di tahun 1990-an masuk ke genetik.
"Belajar dari Jepang, ekspor mereka fokus. Sementara, Indonesia lebih banyak scater dan sporadis. Ini mungkin yang perlu diperhatikan oleh pemerintah," pungkasnya.