Menjelang waktu berbuka, pikiran seakan dipenuhi bayangan aneka hidangan lezat yang siap menggoda selera. Dari gorengan yang renyah hingga santapan bersantan yang menggugah selera, semuanya terasa begitu menggiurkan setelah seharian menahan lapar dan dahaga. 

Namun, bagi penderita kolesterol tinggi, momen berbuka justru menjadi ujian tersendiri. . Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, saat berbuka dapat menyebabkan lonjakan kadar kolesterol dalam darah. Di mana, hal ini berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan.

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis. Plak ini dapat mempersempit atau bahkan menyumbat aliran darah, meningkatkan risiko penyakit serius seperti penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan penyakit arteri perifer. 

Untuk menghindari lonjakan kolesterol saat berbuka, disarankan memilih makanan yang rendah lemak jenuh dan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Selain itu, rutin berolahraga dan menghindari kebiasaan merokok dapat membantu menjaga kadar kolesterol tetap normal.

Berikut ini deretan makanan yang perlu dihindari penderita kolesterol untuk menjaga kadarnya tetap stabil seperti dikutip dari pelbagai sumber, Minggu (9/3/2025).

Baca Juga: 7 Perubahan Kecil di Pagi Hari untuk Mengurangi Kadar Kolesterol Secara Alami

1. Makanan Cepat Saji

Menukil dari laman Healthline, asupan makanan cepat saji menjadi salah satu faktor risiko utama yang dapat memicu berbagai kondisi kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Kandungan lemak jenuh, gula, serta garam yang tinggi dalam makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan menyebabkan penumpukan lemak berlebih, terutama di area perut. Selain itu, konsumsi makanan cepat saji secara rutin juga dikaitkan dengan meningkatnya tingkat peradangan dalam tubuh serta gangguan regulasi gula darah, yang berkontribusi pada risiko diabetes tipe 2.  

Hal ini menjadi semakin penting saat berbuka puasa, ketika tubuh membutuhkan asupan yang bernutrisi setelah seharian berpuasa. Menghindari makanan cepat saji dan menggantinya dengan makanan alami yang kaya serat, protein, dan lemak sehat dapat membantu mengembalikan energi tanpa memicu lonjakan kadar kolesterol atau gula darah. 

Memilih kurma, buah segar, sup hangat, serta makanan yang diproses secara minimal sebagai menu berbuka akan lebih bermanfaat bagi kesehatan jangka panjang, dibandingkan dengan langsung mengonsumsi gorengan atau makanan tinggi lemak yang dapat membebani tubuh setelah berpuasa.

2. Makanan Tinggi Gula

Konsumsi makanan manis saat berbuka puasa memang disarankan untuk membantu mengembalikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa. Namun, bagi kamu yang memiliki kolesterol tinggi, penting untuk mengontrol asupan gula agar tidak berlebihan. Makanan tinggi gula dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan, yang pada akhirnya dapat memicu naiknya kadar kolesterol dan meningkatkan risiko diabetes.  

Gula yang perlu diwaspadai bukan hanya yang berasal dari gula pasir yang ditambahkan ke dalam minuman atau makanan. Banyak produk makanan yang mengandung gula tambahan dalam bentuk sirup jagung, fruktosa, konsentrat, sukrosa, atau pemanis buatan yang sering kali tidak disadari.

Baca Juga: 7 Minuman Penurun Kolesterol usai Kalap Makan Daging di Malam Tahun Baru

Adapun jenis makanan tinggi gula yang umum dikonsumsi saat berbuka antara lain seeprti kolak, es cendol, es teler, sirup manis, dan aneka kue basah seperti bolu atau donat. Mengonsumsi makanan ini dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, yang berdampak buruk bagi penderita kolesterol tinggi.  

Sebagai alternatif, memilih sumber gula alami seperti buah-buahan segar atau kurma akan lebih aman bagi kesehatan. Mengganti minuman manis dengan infused water atau jus buah tanpa tambahan gula juga dapat membantu mengontrol kadar gula dan kolesterol, sekaligus tetap memberikan energi yang dibutuhkan tubuh setelah berpuasa.

3. Daging Olahan

Banyak di antara Growthmates yang mungkin terbiasa berbuka puasa dengan daging olahan seperti sosis atau nugget. Namun, menurut WebMD, daging olahan umumnya berasal dari potongan daging merah yang paling berlemak, sehingga memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi. 

Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.  Selain dampaknya terhadap kolesterol, daging olahan juga dikaitkan dengan risiko kanker usus besar. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging olahan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit ini, terutama karena adanya senyawa kimia yang terbentuk selama proses pengolahan dan pengawetan. Ada juga indikasi bahwa daging merah dapat berhubungan dengan kanker, meskipun bukti yang ada belum cukup untuk menyatakan bahwa daging merah adalah satu-satunya penyebabnya. 

Baca Juga: Apakah Kelapa Sawit Mengandung Kolesterol? Pakar Buka Fakta, Begini Katanya 

Untuk pilihan yang lebih sehat saat berbuka, sebaiknya ganti daging olahan dengan sumber protein yang lebih baik, seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau tahu dan tempe. Dengan begitu, tubuh tetap mendapatkan asupan protein tanpa meningkatkan kadar kolesterol maupun risiko penyakit serius di kemudian hari.

Itu dia deretan jenis makanan yang perlu dihindari saat berbuka dan saran asupan pengganti yang lebih menyehatkan. Semoga bermanfaat ya!