Putera Sampoerna, Sang Dewa Penolong
Setelah puluhan tahun bekerja sama dengan Putera Sampoerna, akhirnya terhenti pada tahun 2005 silam. Hal ini disebabkan keputusan Putera Sampoerna yang menjual perusahaannya termasuk seluruh aset dan saham, kepada Philip Morris International.
Aset yang dijual mencakup 70% saham Alfa Minimart, yang telah lama dikelola bersama Djoko. Namun, Philip Morris International tidak tertarik dengan bisnis ritel, sehingga saham tersebut dijual kepada Djoko dan seorang investor bernama Northstar. Bisnis yang dikelola Djoko terus berkembang, sehingga pada tahun 2013, Djoko berhasil membeli saham Northstar.
Meski sudah tak lagi bekerja sama dengan Putera Sampoerna, Djoko tak pernah lupa akan jasanya dan bahkan disebut sebagai Dewa Penolong.
“Di dalam yang saya tekankan, tanpa ada Putera Sampoerna, saya tidak punya Alfamart. Jadi Pak Putera ini merupakan bos, dewa penolong. Setelah itu timbul bahwa kalau kita ke depan ingin lebih maju, kita harus memiliki jaringan distribusi,” tutur pria berusia 47 tahun itu.
Baca Juga: Mengenal Sosok John Riady, Generasi Ketiga Pewaris Keluarga Riady yang Punya Tekad untuk Mandiri
Kunci Keberhasilan Alfamart
Dalam sejumlah sumber tersebut, salah satu kunci sukses Alfamart yang dibangun oleh Djoko Susanto adalah konsep tokonya. Djoko berani membuat konsep yang berbeda dan melakukan inovasi, terutama pada masa ketika masih sedikit sekali toko modern yang nyaman untuk berbelanja, terutama untuk toko kecil yang biasanya dikelola dengan model toko kelontong yang semrawut .
Berbeda dengan toko kelontong pada umumnya, Djoko menciptakan toko retail yang lebih menarik dan rapi. Ia menghadirkan konsep toko modern namun tetap dekat dengan masyarakat, menjual kenyamanan.
Toko-tokonya nyaman, bersih, ber-AC, menjual produk dengan kemasan yang rapi, dan memberikan pelayanan yang ramah. Konsep ini dikenal sebagai "toko serba ada", yang tidak hanya menawarkan kenyamanan fisik tetapi juga pengalaman berbelanja yang menyenangkan.
Selain itu, Alfamart menyediakan lahan parkir yang luas dan memadai, menambah kenyamanan pelanggan yang biasanya berbelanja di warung tradisional. Penyusunan barang dan produk dilakukan dengan sangat rapi dan dirangkum dalam beberapa kategori, memudahkan konsumen mencari dan memilih produk yang diinginkan.
Dengan strategi ini, Alfamart berhasil menarik pelanggan dari berbagai kalangan dan berkembang pesat. Belum lagi, banyak promo dan penawaran menarik yang selalu ditawarkan Alfamart, sehingga memberikan kepuasan berbelanja bagi pelanggan.