Cikal Bakal Alfamart Didirikan

Hingga akhirnya, Djoko diajak Putera untuk merintis usaha Alfa Toko Gudang Rabat pada tahun 1989. Toko yang semula hanya menyebarkan rokok-rokok baru, akhirnya menjual berbagai jenis barang seiring berjalannya waktu. 

Toko Gudang Rabat ini akhirnya berkembang dan memiliki banyak cabang di berbagai kota di Indonesia. Bukan hanya itu, Toko Gudang Rabat juga menjadi pesaing Indomaret pada tahun 1990-an. 

Singkat cerita, Toko Gudang Rabat akhirnya berganti nama menjadi Alfa Minimart pada 18 Oktober 1999. Alfa Minimart yang berada di bawah payung OT Sumber Alfaria Trijaya ini, disambut baik oleh masyarakat hingga mencapai puncak kesuksesan di awal tahun 2000-an.

Selang tiga tahun setelahnya, tepatnya pada 1 Januari 2003, Alfa Minimart kembali mengganti namanya secara permanen menjadi Alfamart.

Mengusung jargon “Belanja Puas, Harga Pas”, Alfamart hadir di tengah-tengah masyarakat dan memberikan pengalaman belanja yang memuaskan dengan harga yang begitu terjangkau.

Di bawah kendali Djoko Susanto, supermarket bisnis ini berbadan hukum sebagai PT Sumber Alfaria Trijaya. Bisnis ini menampilkan beberapa merek toko seperti Alfamart, Alfa Express, Alfamidi, dan Lawson. 

Pada tahun 2007, Djoko memisahkan anak usahanya, PT Midimart Utama atau Alfamidi. Djoko juga mendirikan Yayasan Bunda Mulia pada tahun 1986, yang memiliki universitas dan sekolah. 

Pada tahun 2009, PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara itu, PT Midimart Utama yang berganti nama menjadi PT Midi Utama Indonesia (MIDI) yang terdaftar di BEI pada tahun 2010. 

Jajaran komisaris dan arahan perusahaan dipegang oleh anak-anak Djoko Susanto, termasuk Feny Djoko Susanto, Budiyanto Djoko Susanto, dan Harryanto Susanto. Dua anak Djoko lainnya, Hanto Djoko Susanto, mengelola bisnis properti dan Rita Djoko Susanto mengelola Yayasan Bunda Mulia.