Penyakit jantung dan paru-paru seperti pneumonia, asma, penyakit jantung koroner, hingga penyakit jantung kongestif, memiliki risiko kematian yang cukup tinggi sehingga memerlukan penanganan secara medis.
Disebutkan pula dalam studi yang diterbitkan oleh National Library of Medicine, kelelahan yang berlebihan adalah penyebab paling umum dari kematian jantung mendadak. Kondisi ini mungkin mencerminkan ketegangan berkepanjangan atau penyakit jantung.
Selain itu, stress yang diakibatkan karena bekerja terlalu keras juga membuat jantung bekerja lebih keras dari biasanya. Seorang direktur medis di Stanford Cardiovascular Health, Dr. Alan Yeung, dalam laman Time memaparkan bahwa seseorang yang memiliki tingkat stres tinggi akan mengalami peningkatan irama jantung dan tekanan darah.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan gagal jantung, terutama pada mereka yang telah memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Sebenarnya, hubungan antara jam kerja yang panjang dan penyakit jantung sendiri belum dapat dipastikan lebih lanjut. Namun, para peneliti menyimpulkan bahwa hormon kortisol dan epinephrine yang dilepaskan saat stres, menyumbah masalah jantung pada mereka yang bekerja terlalu keras.
Baca Juga: Pemilu 2024, Jokowi dan Ibu Negara Nyoblos di TPS 10 Gambir