Dikatakan Maulizal, biodiesel ini sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari karena rendah emisi dan merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari bahan alami terbarukan. 

“Biodiesel ini sebuah campuran dari 35% bahan bakar sawit di-blending dengan 65% minyak bumi. Nah itu yang selalu kita bilang sangat strategis,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Maulizal mengatakan bahwa dari sisi lingkungan, biodiesel juga bisa meningkatkan kualitas lingkungan lantaran sifatnya yang mudah terurai atau degradable.

“Emisi yang dikeluarkan oleh biodiesel pun lebih rendah daripada emisi hasil pembakaran bahan bakar fosil,” terangnya.

Maulizal lantas menuturkan, dengan banyaknya kontribusi kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah semestinya komoditas kelapa sawit perlu mendapat lebih banyak apresiasi positif.

“Mengingat Indonesia yang merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit besar di dunia, penting untuk kita mengetahui peran kelapa sawit agar bisa memanfaatkannya dengan lebih maksimal untuk mendukung kehidupan,” ungkapnya.

Mauli kemudian menuturkan, kelapa sawit juga merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Dan, sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, kata dia, industri kelapa sawit telah menyediakan banyak lapangan pekerjaan.

“Dan memang kelapa sawit ini lebih penting lagi karena jumlah pekerja pekebun Indonesia itu jumlahnya lebih dari 21 juta. Dan 51%-nya itu termasuk pekebun swadaya,” ujar Maulizal.

“Jadi kebayang betapa besar manfaat bagi pekebun kelapa sawit. Jika sawit bisa terus kita ekspor dan manfaatnya bisa terus kita manfaatkan selama ada di Indonesia ini,” sambung Maulizal.

Baca Juga: Pelatihan Jurnalistik Sawit untuk Generasi Baru: Meningkatkan Peran Media dalam Industri Kelapa Sawit