Komp. Hubungan Stakeholders Bidang Sustainability Gapki, Agam Fatchurrochman mengeklaim peluang bisnis sektor UMKM kelapa sawit sangat menjanjikan, bahkan pergerakan ekonomi di sektor ini ditaksir tembus Rp200 triliun per tahun.

Lantaran sangat menjanjikan, dia meminta perusahan-perusahan sawit supaya lebih serius merangkul dan membina masyarakat pelaku UMKM agar sektor UMKM di lingkup bisnis sawit terus menggeliat. 

Baca Juga: IPB University Dorong Optimalisasi Huluisasi dan Hilirisasi Sawit Nasional

“Jadi kalau bagi perusahaan sawit, UMKM dan juga petani itu sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Jadi kalau kami, terutama di sisi hulu, itu adalah UMKM yang berada di sekitar perkebunan kelapa sawit. Itu jumlahnya banyak sekali. Nah, dan itu peluang bisnisnya itu sangat besar sekali,” kata Agam dalam sebuah wawancara bersama Olenka.id ditulis Kamis (27/3/2025).

Gapki telah mematahkan beberapa jenis UMKM dengan keuntungan besar tersebut salah satunya adalah menjadi supplier tandan kelapa sawit seger ke perusahaan-perusahan besar. Para petani sawit bisa langsung memasok hasil perkebunan mereka ke perusahaan tanpa harus melalui tengkulak dan pengepul.

“Itu mulai dari pertaniannya sendiri, angkutan transportasi, supplier, angkutan CPO, kemudian kontraktor, misalnya pemeliharaan, dan sebagainya. Banyak sekali seperti itu. Pergerakan ekonominya 200 triliun lebih,” ujarnya. 

Tak hanya itu, sektor UMKM lainnnya yang tak kalah menggiurkan adalah bisnis  kebutuhan pokok di perusahaan sawit misalnya saja menjadi pemasok daging ayam,  sayur dan kebutuhan pokok lainnya untuk memenuhi kebutuh para karyawan perusahaan yang jumlahnya mecapai ratusan bahkan ribuan orang.

Selain itu masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan sawit juga bisa menjadikan pandai besi sebagai salah satu jenis UMKM dengan penghasilan yang juga tak kalah menjanjikan, kerajinan pandai besi seperti pisau dan lain-lainnya jelas sangat dibutuhkan perusahaan sawit. 

Baca Juga: PERURI Gelar Sparkling Ramadan: Berikan Santunan pada Ratusan Anak Yatim

“Jenis UMKM seperti  ayam berdaging, ayam bertelur, ikan, sayur, makanan-makanan lainnya, snek, pandai besi, karena perusahaan sawit itu pasti perlu pisau, perlu golok, perlu egre, dan sebagainya. Nah, perusahaan-perusahaan itu sudah banyak membina UMKM yang terkait dengan itu,” pungkasnya.