Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Achmad Maulizal Sutawijaya, mengatakan bahwa kontribusi kelapa sawit cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Bahkan, kata dia, kelapa sawit sudah hadir dan menemani 24 jam kehidupan sehari-hari masyarakat mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.
“Tanpa sadar, selama 24 jam itu kita sehari-hari itu bergaul dengan kelapa sawit. Salah satu bukti misalnya saat kita bangun pagi, kita langsung ke kamar mandi. Di sana ada shampoo, facial wash, odol, dan sabun. Nah, itu semua bahannya kelapa sawit,” tutur Maulizal, saat acara Sawit on Town Edisi Bandung, yang digelar Olenka dan BPDPKS, di Cihampelas Walk Mall, Bandung, Jawa Barat, belum lama ini.
Pria yang kerap disapa Maulizal ini juga mengatakan, produk dari minyak sawit ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk dunia. Tak hanya bahan kosmetik dan perawatan tubuh saja, kelapa sawit juga berkontribusi sebagai bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari,
“Terus saat kita makan di meja makan tuh sebelum berangkat ada margarin, ada cocoa butter substitute, ada pengganti gula yang dipakai dari kelapa sawit juga. Jadi peran kelapa sawit di kehidupan kita sehari-hari ini banyak sekali. Manfaatnya kita rasakan dari bangun tidur hingga tidur kembali,” paparnya.
Tak hanya itu, Maulizal juga mengatakan, dari sisi energi, kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif berupa biodiesel.
“Setelah makan, kita pun akhirnya berangkat beraktivitas dan kita mungkin menggunakan kendaraan yang bermesin diesel. Bahan bakar ekstraksi minyak kelapa sawit ini dikenal sebagai biodiesel,” ungkap Maulizal.
Dikatakan Maulizal, biodiesel ini sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari karena rendah emisi dan merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari bahan alami terbarukan.
“Biodiesel ini sebuah campuran dari 35% bahan bakar sawit di-blending dengan 65% minyak bumi. Nah itu yang selalu kita bilang sangat strategis,” ujarnya.
Lebih lanjut, Maulizal mengatakan bahwa dari sisi lingkungan, biodiesel juga bisa meningkatkan kualitas lingkungan lantaran sifatnya yang mudah terurai atau degradable.
“Emisi yang dikeluarkan oleh biodiesel pun lebih rendah daripada emisi hasil pembakaran bahan bakar fosil,” terangnya.
Maulizal lantas menuturkan, dengan banyaknya kontribusi kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah semestinya komoditas kelapa sawit perlu mendapat lebih banyak apresiasi positif.
“Mengingat Indonesia yang merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit besar di dunia, penting untuk kita mengetahui peran kelapa sawit agar bisa memanfaatkannya dengan lebih maksimal untuk mendukung kehidupan,” ungkapnya.
Mauli kemudian menuturkan, kelapa sawit juga merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Dan, sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, kata dia, industri kelapa sawit telah menyediakan banyak lapangan pekerjaan.
“Dan memang kelapa sawit ini lebih penting lagi karena jumlah pekerja pekebun Indonesia itu jumlahnya lebih dari 21 juta. Dan 51%-nya itu termasuk pekebun swadaya,” ujar Maulizal.
“Jadi kebayang betapa besar manfaat bagi pekebun kelapa sawit. Jika sawit bisa terus kita ekspor dan manfaatnya bisa terus kita manfaatkan selama ada di Indonesia ini,” sambung Maulizal.