Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Noor Achmad bersama Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding baru-baru ini mengadakan agenda diskusi terkait upaya meningkatkan perlindungan bagi para pekerja migran dan memberikan penyelesaian masalah di dalamnya.

Adapun permasalahan yang disoroti berkaitan dengan titik temu antara sinergi Baznas dan juga Kementerian P2MI dalam mengadakan upaya pemberdayaan di berbagai aspek ekonomi, sosial dan budaya. Diketahui, keberadaan Baznas ini akan menjadi pelopor penyelesaian baru di tahap yang sulit dijangkau oleh masyarakat.

“Hari ini saya diundang oleh Baznas dan kemudian diskusi, disini banyak sekali titik temu yang terjalin di antara kami (Kementerian dan Baznas). Jadi, untuk kedepan kita akan bekerjasama dalam ranah vokasi dan kepedulian sosial,” ucap Abdul dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024).

Baca Juga: Minta Penambahan Anggaran untuk Kementerian P2MI/BP2MI, Menteri Karding: Kewenangan Kita Meningkat

Dalam keterangannya, Abdul menyampaikan beberapa permintaan kepada Ketua Baznas, Noor Achmad, salah satunya berkenaan dengan mengalokasikan sebagian anggaranya untuk memberdayakan pekerja migran di Indonesia. Diketahui, diskusi yang dilakukan menghasilkan beberapa ide, seperti program bedah rumah, dan pembuatan kampung khusus dari kerjasama antara Baznas serta beberapa Kementerian lainnya.

“Anggaran itu dapat digunakan untuk kerjasama dalam pemberdayaan pekerja migran di Indonesia. Beliau ada ide untuk buat program bedah rumah, lalu kami punya ide untuk membuat kampung khusus percontohan kerjasama Baznas, Kementerian P2MI, Kementerian Sosial, dan Kementerian BUMN,” ujar Abdul.

Upaya ini menurut Abdul sebagai antisipasi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pekerja migran setelah memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. Pasalnya, setelah memutuskan untuk kembali, pekerja migran tidak sedikit yang mengalami suatu permasalahan dan dari sinilah, yang diyakininya negara harus hadir memberikan solusi dari setiap masalahnya.

“Melindungi dan menjaga pekerja-pekerja kita yang pulang dari sana. Karena biasanya pasti banyak masalah, dan dalam hal negara harus hadir serta memberikan afirmasi kepada mereka supaya keluarganya itu mendapatkan recovery,” ujarnya.

Dengan begitu, besar harapan dari adanya pertemuan ini akan melahirkan suatu usulan baru dalam mencegah atau bahkan menjamin keselamatan dan pemberdayaan pada para pekerja migran. Sehingga, ini akan memperkuat potensi kedua belah pihak, baik dari Baznas maupun dari Kementerian P2MI.