“Saya tidak peduli dengan jadwal seseorang, asalkan terasa nyaman bagi mereka dan tetap sehat. Namun, jika Anda merasa lelah tetapi tidak bisa tidur, bisa jadi ritme sirkadian Anda terganggu,” tambahnya.

Lanjut Winter, kesulitan tidur yang dialami seseorang bisa jadi merupakan gejala dari delayed sleep phase syndrome (DSPS). DSPS adalah kondisi di mana seseorang tidur lebih dari dua jam lebih lambat dari waktu tidur yang dianggap normal, yakni antara pukul 10 malam hingga 12 malam. 

Akibatnya, mereka kesulitan untuk bangun pagi, baik untuk pergi sekolah maupun bekerja. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang muda, dengan prevalensi sekitar 7–16%, sementara sekitar 1% orang dewasa juga mengalami DSPS.

Faktor Lainnya

Selain ada kemungkinan berhubungan dengan ritme sirkadian, ada sejumlah faktor lain yang menyebabkan sulit tidur meski badan terasa lelah. Berikut di antaranya:

  1. Tidur Siang

Tidur siang sebenarnya tidak selalu buruk. Bahkan, tidur siang memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, strategi tidur siang yang salah bisa membuat kamu sulit tidur nyenyak di malam hari.

Penelitian menunjukkan, tidur siang yang terlalu lama atau terlalu sore dapat menyebabkan waktu yang lebih lama untuk tertidur di malam hari, tidur yang tidak berkualitas, dan sering terbangun di malam hari.

Winter merekomendasikan, tidur siang hanya selama 20–30 menit dan di waktu yang sama setiap hari agar tubuh bisa menyesuaikannya.

Baca Juga: Studi Ungkap Tidur Cukup Saat Akhir Pekan Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

  1. Kecemasan

Pikiran yang terus berputar tidak mendukung tidur yang nyenyak. Tak heran, gangguan tidur adalah gejala diagnostik dari beberapa gangguan kecemasan, yang merupakan faktor risiko umum untuk insomnia.

Kecemasan juga meningkatkan kewaspadaan, yang dapat semakin menunda tidur.