Orang dalam alias ordal menjadi topik yang sering menimbulkan kejadian di masyarakat. Kehadiran ordal dinilai sebagai faktor yang lekat dengan aspek ketidakadilan karena berkaitan dengan networking antara satu pihak dengan pihak lain.
Berkenan dengan hal tersebut, apakah networking masuk dalam kategori orang dalam? Dokter sekaligus pengusaha, Tirta Mandira Hudhi, menilai bahwa networking tak sama dengan cobaan. Jaringan dibangun dengan sebuah upaya yang tidak bisa dianggap remeh.
“Kalau rezeki kalian kerannya terbuka karena networking, itu karena kalian menghabiskan waktu lebih banyak dari orang untuk nongkrong, ketemu orang baru, channeling baru, lalu kalian dapet rezeki banyak dari situ (networking),” tegas Dokter Tirta, dilansir Olenka, Rabu, 4 Juni 2025.
Ia menambahkan, membangun jaringan tak terbayangkan oleh banyak orang. Seseorang harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan mengapresiasi orang lain. Dari situ, akan menegangkan kedekatan pribadi hingga akhirnya menjalin kontak dan menjalin hubungan yang baik.
Baca Juga: Sudah Lulus Cumlaude tapi Masih Menganggur? Simak Wejangan Dokter Tirta
"Besok tuker nomor, besoknya lagi ada project, garap bareng," lanjutnya.
Dengan berbagai hal tersebut, tak etis jika menyamakan networking dengan orang dalam. Rezeki yang didapat seseorang yang berjuang membangun networking tentu akan berbeda dengan mereka yang hanya sibuk dengan dirinya dan media sosial. Mereka tidak aktif bersosialisasi dengan orang lain, bagaimana bisa terbentuk networking dan membuka jalan rezeki?
"Salah siapa kalian nggak beraktif di luar? Salah siapa kalian nggak belajar? Terus ketika kalian nggak bisa kerja, kalian ngomong ini salah orang-orang dalam," tegas Dokter Tirta.