Kopi Tuku menjadi brand minuman kopi yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak, Kopi Tuku bahkan menjadi pionir dari varian kopi susu gula aren yang berhasil memikat para pecinta kopi Tanah Air.
Redaksi Olenka berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Founder dan CEO Kopi Tuku, Andanu Prasetyo untuk mengulik rahasia membuat brand sekeren Kopi Tuku. Kira-kira, bagaimana jawaban Andanu Prasetyo?
Baca Juga: Mengenal Sosok Andanu Prasetyo, CEO dan Founder Toko Kopi Tuku
Kepada Olenka, Andanu Prasetyo atau yang akrab disapa Tyo mengatakan bahwa sejak awal dirintis, tidak ada rencana membuat brand Tuku menjadi sekeren saat ini. Hanya saja, jelas Tyo, ada pesan yang sejak awal dituju ialah meningkatkan konsumsi kopi di Indonesia.
"Untuk melakukan itu, kami sadar bahwa para senior di industri kopi sudah banyak. Saya hanya berusaha mencari gap lain supaya tidak hanya soal masalah memenangkan pasar, tetapi lebih untuk memberi warna baru di industri kopi," ungkap Tyo dalam wawancara eksklusif bersama Olenka, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kehidupan Masa Kecil Pemilik Alfamart: Djoko Susanto, Ringan Tangan dalam Membantu Orang Tua
Dengan usaha tersebut, Tyo meyakini bahwa hal itu akan memberi diferensiasi, di mana diferensiasi itu dapat menjawab kebutuhan konsumen. Selain itu, perbedaan yang tercipta diharapkan bisa terus diingat dan memberi kesan di hati konsumen, dalam hal ini adalah Tetangga Tuku (sebutan untuk pelanggan Kopi Tuku).
"Jadi kalau dibilang membangun brand-nya gimana, saya tidak ada strategi khusus, tapi yang saya tahu, memberi kesan itu harusnya membuat kami (Tuku) lebih long-term, lebih sustain ke depannya," lanjut Tyo.
Ia kembali menegaskan, Tuku hadir bukan untuk sekadar menjadi kopi paling enak, melainkan juga harus menjadi tempat yang paling cozy.
"Pada saat mereka (penikmat kopi) mencari tempat dan produk yang seperti Tuku, mereka akan selalu ingat. Jadi saya hanya berusaha untuk selalu relevan dan diingat oleh para Tetangga Tuku semua," pungkas Tyo.