Alfamart menjadi perusahaan ritel modern yang menjamur di Indonesia. Kehadiran Alfamart seakan menjawab kebutuhan masyarakat atas tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari yang nyaman dan kekinian. Tentunya, keberhasilan Alfamart tak lepas dari perjuangan sang pemilik, yakni Djoko Susanto.
Kehidupan masa kecil yang penuh perjuangan menjadikan Djoko Susanto tumbuh sebagai pribadi yang pekerja keras, tercermin dari usahanya membesarkan Alfamart Group. Bisa dikatakan, masa kecil Djoko Susanto sangatlah sederhana, sebab ia bukan terlahir di tengah keluarga yang kaya raya.
Dalam sebuah kesempatan, Djoko Susanto bercerita bahwa sejak kecil, ia selalu membantu orang tua menjaga warung milik ayah dan ibunya. Hal itu senantiasa ia lakukan setiap pulang sekolah hingga usianya menginjak remaja 16 tahun.
"Itu sudah menjadi kebiasaan dan setengah kewajiban untuk membantu orang tua," ungkap Djoko Susanto, dilansir Olenka pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Meski sehari-hari ikut menjaga warung, ia tak pernah melupakan kewajiban utamanya, yakni belajar.
"Jadi, pulang belajar ya bantu orang tua. Bantu-bantu dagang saja," lanjutnya.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Jusuf Hamka Bangun Masjid Babah Alun di Kolong Jalan Tol
Djoko Susanto menambahkan, dulu orang tuanya memiliki dua usaha warung, yakni terletak di Jalan Persatuan Guru dan Pasar Royal di daerah Gedung Panjang. Ia bersama adik dan kakaknya kerap diminta membantu berdagang di lokasi tersebut.
"Kadang kami menginap di Pasar Royal, kami ke sana naik sepeda karena dulu kendaraan hanya ada sepeda dan becak," katanya lagi.
Menurut Djoko Susanto, kondisi pasar tempat orang tuanya berjualan pun terbilang sederhana. Pasar tersebut tidak terlalu luas dan bahkan tidak ada aliran listrik.
"Listrik pun tidak ada. Tinggal di pasar apa adanya, kalau malam pakai lilin atau lampu tempel. Dari pasar, pulang ke rumah ya intinya membantu saja di mana diperlukan, di situ saya bantu," tutupnya.