Pasalnya, satu gelas susu mengandung sekitar 110 hingga 140 kilokalori, tergantung jenisnya. Bayangkan jika dikonsumsi hingga dua liter per hari, itu setara dengan lebih dari 2.000 kilokalori yang masuk ke dalam tubuh hanya dengan mengonsumsi susu saja.
“Kalau orang yang mengonsumsinya tidak membutuhkan kalori sebanyak itu, tentu berisiko mengalami obesitas,” tutur dr. Rita.
Selain itu, susu mengandung protein yang sangat tinggi. Satu gelas susu (sekitar 200 ml) mengandung kurang lebih 7 gram protein. Jika 2 liter berarti sekitar 10 gelas, maka total protein yang didapatkan bisa mencapai 70 gram.
Yang perlu diketahui, tegas dr. Rita, jenis protein yang paling tinggi dalam susu adalah kasein, bukan whey.
Kasein memerlukan proses pencernaan yang cukup panjang dan berat, terutama bagi fungsi pencernaan dan ginjal. Jadi, mengonsumsi protein lebih baik dipenuhi dari berbagai sumber makanan agar tidak membebani sistem pencernaan.
Baca Juga: 7 Jenis Susu yang Paling Sehat Menurut Ahli Diet, Apa Saja?
“Belum lagi kalau susu yang diminum itu sudah ditambahkan gula. Coba bayangkan, 2 liter susu manis, berapa banyak gula yang masuk ke tubuh?” kata dr. Rita.
“Memang, susu murni mengandung laktosa, yaitu jenis gula alami, namun kadarnya tidak terlalu tinggi. Sayangnya, banyak orang menganggap semua jenis susu, termasuk yang sudah diberi rasa, boleh dikonsumsi dalam jumlah banyak. Ini tentu tidak bijak,” tambahnya.
Selain itu, susu juga tidak mengandung serat. Padahal, untuk mendukung pertumbuhan anak, kesehatan sistem pencernaan sangat penting agar tubuh dapat menyerap berbagai zat gizi dengan optimal. Tanpa asupan serat yang cukup, fungsi pencernaan bisa terganggu dan berdampak pada penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
“Maka dipertanyakan kalau mengonsumsi 2 liter bagaimana kesehatan pencernaan anak-anak kira-kira,” imbuhnya.