Sudah lima tahun terakhir ini, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mulai fokus di sektor investasi, selain perbankan. Tak tanggung-tanggung, rata-rata pertumbuhan investasi atau produk Welma (wealth management) BCA mencapai 50% setiap tahunnya dari tahun  2019 sampai 2023.

EVP Wealth Management BCA, Indrawan B., menjelaskan bahwa investor di BCA didominasi oleh gen X sekitar 40 persen, baby boomer hampir 30 persen, gen Y sekitar 27 persen, dan gen Z baru sekitar 3 sampai 4 persen. Akan tetapi, pertumbuhan investor gen Z lebih tinggi secera persentase dibandingkan generasi lainnya.

Baca Juga: Meneropong Peluang Investasi Startup dan Industri Teknologi Tahun 2024

"Selain adanya notifikasi yang menginfokan keadaan market kepada nasabah lewat aplikasi MyBCA setiap pekannya, kami juga melakukan simplifikasi langkah pengisian risk profile calon investor hanya dengan menjawab 5 pertanyaan. Tak hanya itu, penurunan nominal minimal investasi ke angka Rp10.000 sepertinya telah meningkatkan keberanian generasi muda untuk memulai berinvestasi," jelasnya dalam sebuah diskusi dalam rangkaian acara BCA Expoversary 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (29/2/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Indrawan membagikan lima tips investasi yang perlu diperhatikan investor. Pertama, investor perlu menganalisis kesiapan dirinya sendiri dalam menghadapai kerugian (risk profile). Kedua, perhatikan jangka waktu dalam berinvestasi, pendek atau panjang.

"Penentuan jangka waktu dalam berinvestasi akan berhubungan dengan poin pertama. Misal, investasi saham lebih cocok dijadikan pilihan jika ingin berinvestasi jangka panjang karena kecenderungan profit yang selalu naik, meski punya pergerakan yang cukup ekstrem. Jika ingin berinvestasi dalam jangka pendek, lebih baik berinvestasi pada instrumen yang risikonya kecil," terangnya melanjutkan.