Growthmates, memulai usaha kecil dan menjadi wiraswasta adalah perjalanan yang penuh semangat dan tantangan. Anda bukan hanya pengusaha, tapi juga harus menjalankan banyak peran sekaligus, mulai dari pemasaran, penjualan, layanan pelanggan, hingga pengelolaan keuangan. Tak jarang multitasking dan arus kas yang tidak terkelola dengan baik menjadi hambatan utama pertumbuhan bisnis.
Nah, untuk membantu Anda mengelola keuangan bisnis lebih efisien dan membangun masa depan yang lebih kuat, berikut 9 strategi pengelolaan keuangan yang bisa langsung Anda terapkan. sebagaimna dikutip dari Business Insider, Selasa (12/8/2025).
1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Meski tergoda menggunakan kartu kredit pribadi atau rekening tabungan pribadi untuk kebutuhan bisnis, langkah ini justru bisa menyulitkan pengelolaan dan pelaporan keuangan.
Dengan memisahkan rekening dan kartu kredit khusus bisnis, Anda akan lebih mudah melacak pengeluaran, menyederhanakan proses pajak, dan mengurangi risiko kewajiban pribadi.
2. Miliki Beberapa Akun untuk Berbagai Kebutuhan Bisnis
Penting untuk membagi akun bisnis Anda sesuai fungsi: satu untuk biaya operasional, satu untuk dana darurat, dan satu untuk pajak.
Carilah bank atau lembaga keuangan yang menawarkan kemudahan membuka beberapa akun terhubung, lalu atur pembayaran secara otomatis agar dana selalu tercatat dengan rapi dan sesuai kebutuhan.
3. Gunakan Sistem Pencatatan Digital yang Tepat
Tidak semua program pembukuan cocok untuk semua bisnis. Cari dan coba beberapa opsi software akuntansi yang mudah digunakan dan sesuai dengan gaya kerja Anda.
Beberapa aplikasi menawarkan fitur seperti pembuatan faktur bermerek, pelacakan pembayaran, rekonsiliasi otomatis, dan laporan pajak yang memudahkan pengelolaan keuangan sehari-hari.
4. Buat Rutinitas Pelacakan Pengeluaran yang Konsisten
Mencatat setiap pengeluaran bisnis sangat penting, baik untuk pengelolaan kas maupun pengurangan pajak. Simpan semua kwitansi dan gunakan aplikasi pemindaian untuk menyimpan salinan digital.
Pastikan juga Anda mencatat jarak tempuh kendaraan untuk keperluan bisnis secara akurat dengan alat pelacak yang sesuai.
Baca Juga: Pesan Martin Hartono: Jangan Pernah Manipulasi Laporan Keuangan!
5. Manfaatkan E-Pay dan E-Faktur
Bertransaksi ke sistem pembayaran elektronik dan faktur digital akan mempercepat proses penagihan dan pembayaran.
Selain efisien, banyak layanan pembayaran online yang terintegrasi dengan software akuntansi sehingga data keuangan Anda selalu ter-update tanpa repot.
6. Gunakan Jasa Profesional Pajak
Pajak untuk wiraswasta bisa rumit, meliputi pembayaran triwulanan, formulir 1099, hingga pajak jaminan sosial dan Medicare.
Karenanya, mempekerjakan ahli pajak profesional dapat menghemat waktu Anda sekaligus mengurangi risiko kesalahan yang berujung denda.
7. Tinjau Kebutuhan Asuransi Bisnis dan Pribadi
Bisnis tanpa perlindungan asuransi ibarat berjalan tanpa payung di tengah hujan. Pertimbangkan asuransi kompensasi pekerja, asuransi cacat, asuransi kewajiban bisnis, asuransi jiwa, dan lainnya sesuai kebutuhan.
Jadi, konsultasikan dengan agen asuransi terpercaya untuk perlindungan yang tepat bagi Anda dan bisnis.
8. Mulai Menabung untuk Masa Pensiun
Jangan lupa masa depan Anda. Banyak wiraswasta yang mengabaikan tabungan pensiun karena fokus pada operasional bisnis.
Pelajari berbagai pilihan rencana pensiun yang sesuai dan mulailah menyisihkan dana demi keamanan finansial jangka panjang.
9. Rencanakan Kelangsungan Bisnis untuk Hal Tak Terduga
Apa yang terjadi pada bisnis Anda jika Anda tiba-tiba sakit serius atau meninggal dunia? Kelangsungan bisnis harus menjadi bagian dari perencanaan Anda.
Pastikan Anda memiliki surat wasiat, perwalian, atau kesepakatan pemegang saham yang jelas agar bisnis tetap berjalan lancar tanpa hambatan hukum atau keuangan.
Baca Juga: 'CEO Harus Melek Laporan Keuangan, Bukan Cuma Fokus Revenue'