Hati memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan tubuh, mulai dari menyaring racun hingga melawan infeksi.
Namun, kerusakan hati sering kali berkembang tanpa gejala yang jelas. Padahal, jika dikenali sejak dini, kerusakan hati bisa dicegah atau ditangani lebih efektif.
Dan, berikut Olenka ulas 7 tanda awal gangguan hati yang patut diwaspadai oleh pria dan wanita, sebagaimana dikutip dari Times of India, Selasa (5/8/2025).
1. Kelelahan terus-menerus
Hati yang tidak sehat tidak akan dapat berfungsi dengan baik. Ini berarti hati tidak akan menyaring racun dalam darah secara efektif, yang menyebabkan rasa tidak enak badan dan kelelahan sepanjang waktu.
2. Perubahan warna kulit
Salah satu tanda penyakit hati yang paling umum adalah perubahan warna kulit atau penyakit kuning. Ini termasuk munculnya warna kuning pada bagian putih mata dan kulit.
Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan penggelapan kulit di area seperti leher dan ketiak, terutama pada wanita.
3. Ensefalopati hepatik
Ensefalopati hepatik atau perubahan status mental umumnya dianggap sebagai tanda depresi atau penyakit otak. Namun, tahukah Anda bahwa hal ini juga dapat menandakan penyakit hati?
Toksin di hati, jika tidak tersaring, dapat mencapai otak dan mengganggu fungsinya. Hal ini dapat bermanifestasi dalam bentuk perubahan suasana hati, mudah lupa, kebingungan, serta frustrasi emosional dan mental.
Baca Juga: Panduan Diet 7 Hari ‘Melawan’ Fatty Liver Secara Alami
4. Masalah Kulit yang Tidak Biasa
Penyakit hati sering kali menunjukkan gejalanya melalui kulit. Beberapa kondisi yang umum termasuk:
- Eritema palmaris: kemerahan pada telapak tangan.
- Angioma laba-laba: pembuluh darah yang terlihat menyebar seperti kaki laba-laba.
- Gatal terus-menerus: biasanya disebabkan oleh penumpukan garam empedu di dalam darah.
- Memar tanpa sebab yang jelas: hati yang bermasalah tidak memproduksi protein pembekuan darah secara efektif.
Jika Anda mengalami gejala kulit yang tidak biasa, terutama disertai gejala hati lainnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
5. Gangguan Menstruasi pada Wanita
Bagi wanita, perubahan pola menstruasi bisa menjadi indikator gangguan hati. Siklus yang tidak teratur, perdarahan yang terlalu ringan atau terlalu berat, serta menstruasi yang datang terlambat adalah beberapa gejala yang bisa muncul.
Hati berperan penting dalam metabolisme hormon estrogen. Ketika hati tidak berfungsi optimal, keseimbangan hormon dapat terganggu dan memengaruhi sistem reproduksi.
6. Penyusutan dan Kelemahan Otot
Jika Anda merasa otot semakin melemah, meskipun tidak ada perubahan pola makan atau olahraga, bisa jadi ini merupakan tanda sarkopenia atau penyusutan otot akibat gangguan hati.
Ketika hati tidak dapat memproses protein dengan baik, tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mempertahankan massa otot.
Menurut National Institutes of Health, kondisi ini cukup umum terjadi pada penderita sirosis dan penyakit hati kronis lainnya.
7. Urine berwarna gelap dan feses berwarna pucat
Urine berwarna gelap dengan warna kuning hingga cokelat dapat menjadi tanda disfungsi hati. Hati mengeluarkan senyawa kuning yang disebut bilirubin melalui urine, namun ketika tidak dapat melakukannya, senyawa tersebut terakumulasi, dan akibatnya urine menjadi lebih gelap.
Selain itu, empedu di hati memberi warna pada feses. Ketika empedu tidak diproduksi, feses mungkin berwarna pucat, abu-abu atau seperti tanah liat.
Baca Juga: 5 Menit untuk Hati dan Ginjal Sehat, Begini Caranya