Growthmates, apakah kamu punya rekan kerja yang kompulsif? Dalam dinamika lingkungan kerja yang rumit, menangani rekan kerja kompulsif ​​dapat menjadi tantangan yang berat.

Perilaku kompulsif sendiri adalah pola perilaku yang ditandai oleh dorongan yang kuat untuk melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang, meskipun tindakan tersebut mungkin tidak rasional atau merugikan.

Orang yang mengalami compulsive behavior mungkin merasa terikat atau terobsesi dengan melakukan tindakan tertentu, bahkan jika mereka menyadari bahwa tindakan tersebut tidak masuk akal atau dapat merugikan diri mereka atau orang lain.

Perilaku kompulsif di tempat kerja merupakan sebuah fenomena yang seringkali terabaikan, namun memiliki dampak signifikan. Ini adalah bagian dari gangguan kecemasan yang lebih luas, dikenal sebagai Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), di mana individu mengalami dorongan yang tak terkendali untuk melakukan tindakan tertentu berulang kali.

Dan dikutip dari Times of India, Selasa (25/06/2024), berikut sederet tips menghadapi rekan yang kompulsif di tempat kerja. Yuk, simak!

1. Mengenali perilaku kompulsif

Individu yang kompulsif sering kali membuat narasi yang rumit, membumbui fakta, atau mengarang cerita sepenuhnya.

Perilaku seperti itu dapat mengikis kepercayaan dalam tim, sehingga penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda ketidakjujuran yang terus-menerus dan mengatasi masalah ini secara proaktif.

2. Menjaga ketenangan dan objektivitas

Saat berhadapan dengan seseorang yang kompulsif, menjaga ketenangan sangatlah penting. Bereaksi dengan kemarahan atau frustrasi dapat memperburuk situasi.

Sebaliknya, disarankan untuk mendekati masalah ini secara objektif, memisahkan emosi pribadi dari masalah profesional yang ada.

Baca Juga: Kenali 7 Tanda Lingkungan Kerja Toxic, Berdampak Buruk pada Fisik dan Bikin Gak Produktif!

3. Melakukan konfrontasi pribadi

Jika kamu merasa tak nyaman, mengatasi rekan kerja yang kompulsif secara pribadi adalah pendekatan yang proaktif.

Mengekspresikan kekhawatiran dengan cara yang tenang, sambil menekankan pentingnya kepercayaan di tempat kerja, dapat menumbuhkan dialog yang terbuka dan tidak konfrontatif serta mendorong refleksi diri.

4. Menumbuhkan komunikasi terbuka

Melakukan komunikasi terbuka dalam tim berfungsi untuk mencegah seseorang bersikap kompulsif. Menciptakan lingkungan di mana individu merasa bebas untuk mengekspresikan diri mereka secara transparan, tanpa takut dihakimi, dapat mengurangi kecenderungan seseorang untuk bersikap kompulsif.

5. Memberikan dukungan dan solusi

Dalam beberapa kasus, kompulsif mungkin timbul karena masalah pribadi atau rasa tidak aman (insecure). Menawarkan dukungan dan menyarankan solusi, seperti konseling atau peluang pengembangan profesional, menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan individu sekaligus mengatasi masalah perilaku.

6. Menumbuhkan budaya kepercayaan

Pada akhirnya, menumbuhkan budaya kepercayaan di tempat kerja sangat penting untuk mencegah dan mengelola seseorang berlaku kompulsif.

Mendorong kerja sama tim, menekankan pentingnya kejujuran, dan memimpin dengan memberi contoh berkontribusi pada lingkungan di mana rekan kerja merasa nyaman untuk bersikap jujur.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!