Growthmates, kamu setuju gak kalau kepala keluarga harus melek literasi keuangan? Walaupun mayoritas keuangan keluarga diatur oleh para istri, namun suami sebagai kepala keluarga juga harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang keuangan.
Pasalnya, pengelolaan keuangan keluarga bukan hanya menjadi tanggung jawab istri. Suami-istri harus saling melek literasi keuangan karena itu merupakan kunci utama dalam mencapai stabilitas dan kemandirian finansial.
Tak hanya itu, ada beberapa alasan penting lainnya bahwa literasi keuangan sangat penting bagi kepala keluarga. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sederet alasannya:
1. Agar Mampu Membuat Keputusan Keuangan yang Tepat
Dengan literasi keuangan yang baik, kepala keluarga dapat memahami berbagai produk dan layanan keuangan, seperti tabungan, deposito, investasi, dan kredit.
Hal ini memungkinkan mereka untuk memilih produk yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan keluarga.
2. Dapat Mengelola Keuangan Keluarga dengan Efektif
Literasi keuangan memungkinkan kepala keluarga untuk mengoptimalkan penggunaan dana dan mencapai tujuan keuangan keluarga dengan lebih efektif.
3. Menjadi Role Model
Kepala keluarga yang memiliki literasi keuangan yang baik dapat menjadi role model bagi anggota keluarga lainnya.
Dengan menerapkan kebiasaan keuangan yang sehat dan bertanggung jawab, mereka dapat menumbuhkan budaya keuangan yang positif dalam keluarga.
Baca Juga: Mendorong Indeks Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia
4. Menghindari Kesalahan Keuangan
Kepala keluarga yang kurang memiliki pengetahuan keuangan riskan melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Contoh sederhananya adalah terjebak dalam utang yang berlebihan, investasi bodong, dan tertipu oleh produk keuangan yang tidak menguntungkan.
Untuk itu, kepala keluarga perlu memahami literasi keuangan untuk terhindar dari kesalahan-kesalahan tersebut.
5. Mewujudkan Masa Depan yang Lebih Baik
Literasi keuangan membantu mereka untuk merencanakan masa depan yang lebih terjamin dan mencapai tujuan keuangan keluarga.
Kepala keluarga dapat menabung untuk dana pendidikan anak, dana pensiun, dan tujuan jangka panjang lainnya.