Tanda kritis kedua dari kekurangan magnesium adalah detak jantung yang tidak teratur, kata Dr. Sethi. Magnesium berperan penting dalam menjaga detak jantung yang teratur dengan menyeimbangkan kadar elektrolit, khususnya kalium, kalsium, dan natrium yang penting untuk sinyal listrik yang mengatur detak jantung.

Ketika kadar magnesium rendah, kalsium dapat merangsang sel-sel otot jantung secara berlebihan, yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).

Selain menjaga detak jantung yang stabil, magnesium juga penting untuk mencegah tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular. Magnesium membantu merelaksasikan pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi, dan mengurangi ketegangan pada jantung. Inilah sebabnya mengapa magnesium sering direkomendasikan bagi penderita hipertensi atau mereka yang berisiko terkena penyakit jantung.

Tanda penting berikutnya dari kekurangan magnesium adalah kram dan kejang otot. Magnesium berperan penting dalam kontraksi dan relaksasi otot dengan mengatur keseimbangan kalsium dan kalium dalam sel.

Kalsium memicu kontraksi otot, sementara magnesium membantu otot rileks. Ketika kadar magnesium rendah, kalsium dapat terakumulasi dalam sel otot, menyebabkan kontraksi berlebihan dan menyebabkan kram atau kejang yang menyakitkan. Hal ini khususnya umum terjadi pada atlet, penari, dan individu yang melakukan aktivitas fisik yang membuat otot tegang.

Tanda keempat kekurangan magnesium adalah memengaruhi suasana hati.

"Magnesium meningkatkan serotonin dan menjaga kadar kortisol tetap terkendali," jelas Dr. Sethi.

Magnesium membantu meningkatkan serotonin, neurotransmitter yang mengatur suasana hati, tidur, dan stabilitas emosi secara keseluruhan. Kadar serotonin yang rendah dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati. Ini membantu menjaga kadar kortisol tetap terkendali.

Kortisol adalah hormon stres utama tubuh, dan kadar yang berlebihan dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, dan bahkan penambahan berat badan. Magnesium bertindak sebagai pereda stres alami dengan menenangkan sistem saraf dan mengurangi pelepasan kortisol.

Baca Juga: 5 'Tanda Peringatan' Tubuh Akibat Kekurangan Vitamin D yang Tampak Normal