Tindak-tanduk Generasi Z atau Gen Z acap kali menjadi sorotan publik. Belakangan, viral di sosial media terkait fenomena ‘Jam Koma’ yang disebut-sebut sering dialami oleh generasi yang juga dikenal sebagai iGen atau Generasi Internet. Lantas, apa itu fenomena ‘Jam Koma’, dan apa penyebabnya?
Fenomena atau istilah ‘Jam Koma’ mendadak viral di platform X dan TikTok belakangan ini. Fenomena ini viral setelah banyak video beredar yang memperlihatkan seseorang tampak hilang fokus saat berada di tempat umum.
Salah satu video yang cukup menarik perhatian adalah ketika ada seorang wanita menarik uang tunai di ATM, tetapi justru meninggalkannya begitu saja dengan kondisi uang yang ditariknya berjatuhan ke lantai, hingga diingatkan orang disekitarnya.
Atau bahkan, hal kecil seperti lupa mengembalikan helm saat turun dari ojek online, sampai harus diingatkan oleh abang ojek yang mengantar. Growtmates, pasti pernah atau sering mengalami hal ini kan?
Baca Juga: Waspada! Masalah Kesehatan Ini Akan Mengintai Tubuh Jika Duduk hingga Berjam-jam saat Bekerja
Fenomena-fenomena seperti itu menunjukkan bahwa ritme kehidupan yang padat dapat menyebabkan kelelahan dan kehilangan konsentrasi. Hingga akhirnya, istilah ‘jam koma’ pun menjadi trending di sosial media.
Secara garis besar, istilah "jam koma" merujuk pada keadaan kelelahan yang dialami seseorang, terutama pada sore hingga malam hari, di mana fisik merasa lelah dan kehilangan energi. Meskipun seseorang berusaha untuk beristirahat, otak mereka tetap aktif memikirkan berbagai hal, menyebabkan ketidakselarasan antara kondisi fisik dan mental. Akibatnya, sulit bagi mereka untuk menikmati waktu istirahat yang berkualitas.
Di samping itu, content creator Oslo Ibrahim menjelaskan, istilah ‘jam koma’ merujuk pada kondisi seseorang ketika merasa sangat overwhelmed dan pikiran yang terasa overuse, sehingga melakukan hal-hal yang tidak sadar dilakukan.
Dari kacamata Oslo, ciri-ciri seseorang yang terkena ‘jam koma adalah pandangan yang kosong, apalagi ketika saat diajak berbicara; sering typo atau salah ketik, padahal sebelumnya selalu mengetik dengan rapi; typo saat berbicara atau belibet kata; tiba-tiba tidak nyambung saat diajak berbicara; dan melamun tanpa memikirkan apapun.
Walaupun 'jam koma' terdengar seperti istilah yang berhubungan dengan dunia medis, sebenarnya istilah ini tidak digunakan dalam konteks tersebut. 'Jam koma' lebih merujuk pada istilah yang menggambarkan kelelahan fisik dan mental yang dirasakan seseorang setelah menjalani hari yang padat, yang sering kali disertai dengan kurangnya konsentrasi atau fokus.
Baca Juga: Benarkah Gen Z Lebih Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental? Ini Kata Psikolog
Istilah ini mencerminkan tantangan banyak orang dalam mengatur keseimbangan antara aktivitas harian dan kebutuhan untuk beristirahat, sehingga sulit untuk menikmati waktu istirahat secara efektif.
Sebagai pekerja dengan aktivitas dan setumpuk pekerjaan yang padat, memaksimalkan istirahat harian memang tidak mudah dilakukan. Namun, memiliki waktu untuk tidur siang di sela-sela istirahat kerja, bisa memberikan banyak manfaat bagi produktivitas dan kesehatan kita.
Meski hanya 15-20 menit, tidur siang dapat membantu menyegarkan pikiran, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi stres. Selain itu, tidur siang juga dapat meningkatkan mood dan kinerja secara keseluruhan.
Sebagaimana yang diungkap dalam penelitian yang diterbitkan Journal of Sleep Research, tidur siang tepat waktu, mampu menghindarkan orang dari pengambilan keputusan yang keliru. Tidur siang–meski sebentar tapi berkualitas–juga bisa memulihkan badan dari kelelahan, sehingga jadi lebih produktif bekerja.
Semoga bermanfaat!