Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menegaskan Indonesia siap menghadapi ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengatakan seluruh anggota BRICS bakal dikenai tarif tambahan sebesar 10 persen. 

Adapun Trump telah resmi mengumumkan tarif  impor atau bea masuk sebesar 32 persen, tarif ini mulai berlaku pada Agustus 2025 ini. Namun untuk seluruh anggota BRICS, ia mengatakan bakal menambah nominal tarif tersebut karena berbagai alasan. 

Baca Juga: Keikutsertaan RI di KTT BRICS Menjadi Sejarah Baru Diplomasi Global

Menurut, Prasetyo Hadi Indonesia siap menghadapi hal itu sebab itu merupakan konsekuensi yang mesti diterima setelah Indonesia memutuskan bergabung dengan BRICS. 

"Kalau kaitannya dengan rencana pengenaan kembali tarif 10 persen bagi anggota BRICS, kami merasa itu bagian dari keputusan kita kalau kita bergabung dengan BRICS yang kemudian itu ada konsekuensi, mau tidak mau harus kita hadapi," ujar Prasetyo kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta dilansir Kamis (10/7/2025).

Prasetio mengatakan, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi ancaman tersebut, salah satunya adalah negosiasi. Pemerintah Indonesia kata dia masih terus membangun komunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat. 

"Per hari ini dapat kami sampaikan adalah kita tetap melanjutkan upaya untuk bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat. Berdasarkan apa yang disampaikan Presiden Trump, di situ kan memberi tenggat waktu sampai 1 Agustus. Di jeda waktu ini, tadi malam kami berkoordinasi juga dengan Menko Ekonomi untuk kemudian melanjutkan kembali proses negosiasi," tuturnya.

Dia menjelaskan, ancaman penambahan tarif 10 persen ini tidak semerta-merta langsung menambah beban tarif impor kepada Indonesia menjadi 42 persen. Menurutnya, masih ada waktu untuk bernegosiasi dan memperkecil tarif tersebut.

Baca Juga: Momen Indonesia Tampil Perdana di Brics

"Belum (ditambah). Kan baru disampaikan begitu, skemanya kan begitu, nah ini kan masih ada waktu, masih ada jeda. Minta tolong saja kita, doakan tim yang sedang bernegosiasi supaya bisa menghasilkan yang terbaik lah untuk bangsa kita," ungkapnya.