Sekretaris Kabinet (Seskab) RI Teddy Indra Wijaya mengeklaim kehadiran Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 BRICS di Brasil menjadi sejarah baru bagi bangsa ini dalam diplomasi global.
Dia mengatakan, kehadiran Indonesia di KTT ke-17 BRICS menandakan bahwa Indonesia menjadi anggota penuh BRICS. Ini adalah pertama kalinya Indonesia hadir secara resmi dan berkumpul dengan anggota penuh negara-negara berkembang.
Baca Juga: Pidato di Hadapan Prabowo, Presiden Brasil: BRICS adalah Manifestasi Gerakan Nonblok Bandung
“Ini adalah inisiasi dari Bapak Presiden. Hari ini dan kemarin, 6 dan 7 Juli 2025, menjadi momen penting karena Indonesia resmi mengikuti KTT BRICS untuk pertama kalinya,” kata Teddy saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto di Pangkalan Angkatan Udara Galeao, Rio De Janeiro, menjelang keberangkatan menuju Brasilia dilansir Selasa (8/7/2025).
Dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS maka RI resmi menjadi anggota ke-10 dari total 11 negara yang telah menjadi anggota resmi BRICS. Teddy mengatakan, kehadiran Indonesia disambut antusias seluruh anggota BRICS.
“Arab Saudi memang masih dalam proses, jadi saat ini Indonesia menjadi negara kesepuluh yang resmi,” ujarnya.
Menurut Teddy, langkah Indonesia ini menunjukkan komitmen kuat untuk memperluas jejaring kerja sama global, khususnya melalui platform seperti BRICS yang mengusung semangat kolaborasi negara-negara Global South.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan sikap Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia melalui penguatan multilateralisme dan penegakan hukum internasional.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7) waktu setempat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Presiden mengatakan, dalam pidatonya Prabowo menolak segala bentuk perang dan mengecam praktik standar ganda dalam hubungan internasional.
Baca Juga: Momen Indonesia Tampil Perdana di Brics
“Bapak Presiden menyampaikan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian dunia melalui multilateralism dan juga menghormati hukum internasional,” ujar Airlangga.