Demikian juga kepala sekolah SMA Katolik Manado, seorang frater berkebangsaan Belanda, selalu memotivasi Ciputra untuk berani ke Bandung. Menekuni ilmu arsitektur di ITB. 

"Universitas akan menumbuhkanmu, Nyong. Kau anak yang pandai. Matematika kamu luar biasa. Nyong, hidup di Pulau Jawa itu akan mendorongmu untuk maju. Bangsa ini membutuhkan orang-orang pintar dari akademi hebat. Jumlahnya masih sedikit. Siswa sepandai dirimu memang harus berlari kencang mengejar impian,”  kata Ciputra mengulang pernyataan biarawan itu. 

Dukungan moril yang ia dapat menjadi bahan bakar tambahan, tekat Ciputra kini benar-benar bulat: harus berangkat ke Pulau Jawa untuk masuk ITB, tak peduli apa yang akan terjadi ke depan, pokoknya mimpi menjadi arsitektur harus dibuat menjadi kenyataan. 

“Keberangkatan ke Bandung adalah sejarah besar dan penting dalam hidup saya. Saya bukan hanya hendak kuliah. Tapi menantang dunia,” pungkasnya.