Kemudian, dalam presentasinya, Dwitya menegaskan bahwa riset ini bertujuan untuk menguji validitas konten, struktur faktor, dan reliabilitas internal dari instrumen TalentDNA dalam konteks populasi dewasa di Indonesia.

“Penelitian ini secara khusus mengkaji sejauh mana item yang disusun benar-benar mencerminkan konstruk yang dimaksud, menilai kestabilan struktur faktor yang terbentuk, serta menguji konsistensi internal dari alat ukur tersebut Ketiga aspek ini menjadi landasan penting dalam memastikan bahwa TalentDNA tidak hanya sahih secara teoritis, tetapi juga andal secara statistik dalam penggunaannya,” jelasnya. 

Kata Dwitya, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan pada alat ukur TalentDNA memiliki tingkat representasi yang sangat tinggi terhadap konstruk yang dimaksud.

“Analisis struktural mengonfirmasi bahwa model tiga dimensi TalentDNA stabil, sesuai standar internasional dalam bidang psikometri. Selain itu juga menunjukkan reliabilitas internal yang sangat baik,” ungkapnya. 

Diketahui, TalentDNA bukan sekadar instrumen pengukuran kepribadian, melainkan hasil pengembangan panjang atas pemahaman nilai, potensi, dan perilaku manusia. Menggabungkan pendekatan spiritual, psikologis, dan sosial, alat ini dikembangkan untuk menangkap dimensi terdalam dari karakter individu dalam tiga aspek utama: Drive – dorongan motivasi internal, Network – pola hubungan dan interaksi sosial, dan Action – kecenderungan gaya bertindak dan pengambilan keputusan.

Keterlibatan Universitas Ary Ginanjar dan ESQ dalam konferensi ini menjadi representasi nyata bahwa Indonesia bukan hanya objek dari kajian global, tetapi aktor aktif dalam pengembangan ilmu dan metodologi yang relevan dengan konteks sosial dan budaya kawasan.

Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana pembangunan sumber daya manusia unggul menjadi fondasi utama. Dengan pendekatan berbasis nilai dan pengukuran yang valid secara ilmiah, TalentDNA diharapkan dapat menjadi bagian integral dari sistem pendidikan, rekrutmen, hingga pengembangan kepemimpinan di masa depan.