Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku institusi pembina manajemen ASN se-Indonesia bersama Universitas Ary Ginanjar (UAG) menyepakati kesepahaman bersama dalam rangka memperkuat kapasitas dan kualitas para Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pemetaan potensi dan kompetensi yang lebih komprehensif. Penandatanganan kerja sama BKN bersama pihak ESQ sebagai mitra strategis dalam mengembangkan pendekatan Talent DNA ini bertujuan untuk memastikan penempatan ASN lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan birokrasi modern.

Dalam sambutannya, Kepala BKN Prof. Zudan menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu langkah nyata BKN untuk menghadirkan birokrasi yang semakin profesional, adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman. Menurutnya, pemetaan berbasis potensi dan kompetensi ASN sangat penting untuk mendorong terciptanya prinsip the right man on the right place, on the right time. 

“Selama ini masih sering kita jumpai ASN yang belum ditempatkan sesuai dengan bidang keahlian maupun potensinya. Melalui kerja sama ini, kita ingin memastikan setiap ASN menempati posisi yang tepat, sehingga mereka bisa bekerja secara optimal, memberikan pelayanan publik yang berkualitas, serta membawa dampak positif bagi institusi dan masyarakat,” terangnya saat acara penandatanganan di Jakarta, (29/8) kemarin.

Baca Juga: Bangun Pondasi Pendidikan Inklusif dan Transformatif, Kemensos RI Bekali Kepala Sekolah Rakyat dengan Pendekatan Talent DNA ESQ

Prof. Zudan menegaskan bahwa birokrasi Indonesia tidak boleh lagi berjalan dengan pola lama yang menempatkan pegawai hanya berdasarkan latar belakang pendidikan formal semata. Sebaliknya, diperlukan pemetaan menyeluruh yang menggabungkan aspek potensi, preferensi, dan kompetensi agar ASN dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kekuatan dirinya. Dengan demikian, sistem manajemen ASN akan lebih adil, transparan, dan produktif.

Sementara itu, Founder ESQ sekaligus Ketua Yayasan Universitas Ary Ginanjar, Ary Ginanjar Agustian menyatakan dukungan penuh yang diberikan pihaknya merupakan bentuk dedikasi untuk kemajuan bangsa, khususnya dalam membangun sumber daya manusia ASN unggul menuju visi Indonesia Emas 2045. 

“Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan momentum strategis. Dengan adanya pemetaan berbasis Talent DNA, kita berharap tidak ada lagi ASN yang salah jurusan atau salah penempatan. Setiap pegawai negara dapat mengabdi dengan penuh dedikasi di bidang yang paling sesuai dengan potensi dan kompetensinya,” terang Ary Ginanjar.