Bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh pada akhir November 2025 tidak hanya merenggut ribuan jiwa di tiga provinsi tersebut, bencana alam itu juga melenyapkan 22 desa. Penduduk yang lolos dari bencana mengerikan itu kini telah direlokasi ke tempat yang lebih aman. Kementerian Dalam Negeri telah mendata desa-desa yang hilang akibat bencana tersebut.
"Memang data kami menunjukkan bahwa ada desa yang hilang itu totalnya 22," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dilansir Selasa (30/12/2025).
Baca Juga: Joko Widodo Dkk Kumpulkan Lebih dari 300 Citra Satelit Bantu Pemulihan Bencana Sumatra
Tito mengatakan, Aceh menjadi provinsi yang paling banyak kehilangan desa akibat kerusakan parah, total ada 13 desa, sementara ada 8 desa yang hilang di Sumatra Utara dan satu desa di Sumatra Barat.
"Terdapat 1.580 kantor desa di tiga provinsi tersebut yang terdampak bencana sehingga aktivitas pemerintahan desa tidak dapat berjalan normal," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.455 kantor desa terdampak di Aceh, sementara 93 kantor desa di Sumatera Utara, dan 32 kantor desa di Sumatera Barat. Menurut Tito, perbedaan jumlah kerusakan tersebut menunjukkan bahwa beban pemulihan pemerintahan desa paling besar berada di wilayah Aceh.
"Paling banyak kantor desa yang rusak itu, yang terdampak itu adalah di Aceh Utara 800-an dan Aceh Tamiang," ujar Tito.
Untuk itu, Tito mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri bakal terlibat langsung dalam upaya percepatan pemulihan pascabencana Sumatera, khususnya di wilayah Aceh.
Kemendagri bakal mengerahkan sebanyak 1.054 personel dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk membantu percepatan pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh. Mereka terdiri dari praja IPDN dan aparatur sipil negara (ASN) dari lingkungan IPDN.
"Pengerahan personel dari IPDN dijadwalkan mulai 3 Januari 2026 dan akan berlangsung selama 1 bulan," ujarnya.
Total Korban Jiwa Tembus 1.140 orang
Sementara itu menurut data Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) total korban jiwa di tiga provinsi tersebut sudah mencapai 1.140 orang. Data ini dirilis pada Senin (29/12/2025), pukul 11.00 WIB. Di sisi lain 163 orang masih dinyatakan hilang.
Berikut rincian kabupaten/kota dengan jumlah korban tewas tertinggi
Aceh Utara: 213 orang
Agam: 192 orang
Tapanuli Tengah: 127 orang
Aceh Tamiang: 88 orang
Tapanuli Selatan: 88 orang
Aceh Timur: 57 orang
Kota Sibolga: 55 orang
Bireuen: 39 orang
Tapanuli Utara: 36 orang
Padang Pariaman: 35 orang
Ratusan Ribu Rumah Terdampak
Tak hanya soal korban jiwa, BNPB juga mencatat bencana tersebut meluluhlantakan ratusan tempat tinggal warga, data terbaru menyebutkan banjir bandang dan longsor itu merusak 171.379 rumah.
Baca Juga: Mengebut 15.000 Hunian Bagi Korban Bencana Sumatra
BNPB mencatat sebanyak 53.058 rumah mengalami rusak berat, 53.058 rumah rusak ringan dan 53.058 rumah rusak sedang
Data tersebut menjadi dasar pemerintah untuk menyesuaikan skema bantuan, termasuk pemberian dana tunggu hunian bagi warga yang belum atau tidak menempati huntara.