PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler, mengumumkan pendanaan dari East Ventures (Jumat, 19/4/2024) dan Royal Group Indonesia.
Dr. Susanti, Co-Founder dan Chief Executive Officer PathGen, mengatakan bahwa pendanaan tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan beberapa area utama, seperti Penelitian dan Pengembangan (R&D), pemanfaatan teknologi, perluasan pasar, dan lainnya.
Baca Juga: Hadapi Tantangan Tech Winter, Startup Perlu Fokus 3 Aspek Ini untuk Raih Pendanaan Investor
"Kami senang menerima dukungan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia. Kami yakin bahwa pendanaan ini akan mendukung misi kami dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mendemokratisasi solusi pengujian molekuler yang sesuai dengan konteks lokal," ujar Dr. Susanti, dikutip Sabtu (20/4).
PathGen didirikan pada tahun 2020 oleh Dr. Susanti (Co-Founder dan Chief Executive Officer) dan dr. Michael Rampangilei (Co-Founder dan Chief Operating Officer) yang bergabung pada tahun 2023. Mereka percaya bahwa deteksi penyakit secara dini dan akses terhadap pengobatan yang lebih presisi merupakan hal yang krusial untuk mencegah terjadinya komplikasi kesehatan. Sayangnya, belum semua orang bisa melakukannya.
Dr. Susanti menerangkan, PathGen hadir dengan visi untuk mendemokratisasikan solusi genomik di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan menyediakan alat diagnostik molekuler yang terjangkau untuk mendeteksi kanker dan berbagai penyakit lainnya di Indonesia.
Kanker masih menjadi tantangan kesehatan global, menyebabkan hampir 10 juta kasus kematian pada tahun 2020 dengan setengahnya terjadi di negara berkembang dan negara berpendapatan rendah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat kesenjangan akses terhadap pengobatan kanker yang komprehensif. Meskipun lebih dari 90% negara berpendapatan tinggi mempunyai sumber daya yang memadai, kurang dari 15% negara berpendapatan rendah memilikinya. Misalnya, di Indonesia, hanya 18% fasilitas kesehatan yang memiliki akses terhadap tes kanker molekuler karena mahalnya biaya, kompleksitas tes, serta keterbatasan kapasitas manusia dan laboratorium.
Sebagai solusinya, PathGen menyediakan solusi diagnostik molekuler yang dapat diakses dan diandalkan untuk mengidentifikasi risiko berdasarkan riwayat keluarga, menentukan prognosis (prakiraan kemungkinan terkena suatu penyakit), dan memprediksi respons pengobatan. PathGen sedang mengembangkan serangkaian alat pengujian genetik molekuler untuk berbagai jenis kanker, seperti kanker kolorektal, paru-paru, serviks, dan nasofaring.