Dedi Mulyadi adalah ayah dari tiga anak hasil pernikahannya dengan mantan Nona Purwakarta, Anne Ratna Mustika. Mereka adalah Maulana Akbar Ahmad Habibie, Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip, dan Hyang Sukma Ayu. 

Sayang, kehidupan pernikahan Kang Dedi dan Anne Ratna Mustika tak bertahan lama. Pada 2022, Mustika mengajukan cerai dan resmi berpisah satu tahun setelahnya. 

Terlepas dari itu, Dedi Mulyadi tumbuh sebagai anak yang berbakti kepada orang tua. Saat kecil, ia dikenal sebagai sosok yang rajin membantu di ladang dan menggembala domba. Sifatnya yang giat serta bertanggung jawab itu tampaknya yang membawa Dedi pada keberhasilannya saat ini.

Aktif Organisasi

Kang Dedi Mulyadi sudah aktif berorganisasi sejak duduk di bangku perkuliahan, baik organisasi kampus maupun non-kampus. Menukil dari laman Viva, ia pernah menjabat sebagai Ketua HMI Cabang Purwakarta, Senat mahasiswa STH Purnawarman, Purwakarta, Wakil Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), hingga Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). 

Bahkan, Kang Dedi pernah memperoleh kepercayaan untuk menjadi penulis pidato ketua Partai Golkar Purwakarta, almarhum Babisnis. Berkat pengalamanya dalam berorganisasi, membawa Dedi ke dalam perjalanan kariernya di dunia politik.

Baca Juga: Perjuangan dan Dedikasi Tahir untuk Keluarga Riady: Saya Rela Mati Demi Ayah Mertua

Karier di Dunia Politik

Pada 1999, Dedi Mulyadi memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Purwakarta untuk Golkar dan daerah pemilihan Tegalwuru. Kariernya di Partai Golkar kian melejit. Pada 2001, ia menduduki kursi anggota DPRD Purwakarta dan menjadi ketua Golkar Purwakarta.

Dua tahun kemudian, Kang Dedi mengikuti Pilkada menjadi wakil bupati berpasangan Lily Hambali, dan terpilih menjadi bupati-wakil bupati Purwakarta untuk periode 2003-2008. Tak sampai di situ, ia juga kembali maju dalam Pilkada berikutnya sebagai calon Bupati Purwakarta.

Berpasangan dengan Dudung B. Supardi sebagai wakil, ia memenangkan Pilkada tersebut dan menjabat sebagai Bupati Purwakarta untuk dua periode. Selama menjabat sebagai Bupati, Kang Dedi mulai dikenal masyarakat luas karena kebijakan-kebijakan dan program yang dicanangkannya.

Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah melarang guru memberikan pekerjaan rumah atau PR kepada murid. Menurutnya, materi pelajaran akademis sebaiknya dituntaskan di sekolah, bukan dijadikan sebagai tugas atau PR yang justru menjadi beban siswa setelah pulang sekolah.

Selain itu, di bawah komandonya, ia juga menerapkan lingkungan kerja dan sekolah yang kental akan budaya lokal. Seperti membangun taman seni, patung, hingga mengenakan pakaian adat sunda sebagai wujud kecintaan masyarakat terhadap budaya.

Karier Jadi Gubernur Jawa Barat

Pada Pilgub Jabar 2018, Kang Dedi sempat maju sebagai calon wakil gubernur dari Partai Golkar mendampingi Deddy Mizwar yang diusung oleh Partai Demokrat. Sayang, saat itu mereka kalah suara dan gagal maju sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Namun, keberuntungan berpihak pada Dedi Mulyadi. Setelah penantian panjang, ia akhirnya terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030. Bersama Erwan Setiawan sang wakil, mereka siap membangun Jawa Barat menjadi lebih baik dengan segala program-program andalan yang dicanangkannya.

Sejak terpilih dan dilantik, Kang Dedi menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan melakukan efisiensi anggaran guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.