Transisi ke Industri Tambang dan Energi
Perjalanan karier Agoes semakin meluas saat ia mulai menapaki industri energi dan pertambangan.
Berbekal reputasi cemerlang sebagai bankir investasi, ia dipercaya untuk turut mendirikan dan mengakuisisi Star Energy dalam operasi lepas pantai ConocoPhillips di Natuna, Riau, pada 2002. Langkah inilah yang menjadi titik awal kiprahnya di sektor tambang dan energi.
Dua tahun berselang, pada 2004, ia kembali dipercaya memainkan peran kunci dalam proses akuisisi Geothermal Wayang Windu dari Credit Suisse dan Deutsche Bank, menandai langkah strategisnya dalam industri energi terbarukan.
Kariernya di industri tambang terus menanjak. Pada 2007, Agoes kembali ditunjuk sebagai Komisaris di PT Nusantara Mahabakti.
Kemudian pada 2016, ia turut ambil bagian dalam akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara dari Newmont Mining Corp dan Sumitomo Corporation, yang akhirnya menjadi bagian dari Medco Energy (MEDC).
Baca Juga: Mengenal Lim Hariyanto, Taipan Tertua di Indonesia Pengendali Perusahaan Sawit dan Tambang
Kiprahnya semakin kuat ketika Agoes menjabat beberapa posisi strategis sekaligus, yakni sebagai Wakil Presiden Direktur di PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), dan Presiden Direktur di PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS).
Tak berhenti di situ, kiprah gemilang Agoes di industri pertambangan juga mengantarkannya menjadi salah satu sosok kepercayaan Anthoni Salim. Kepercayaan itu dibuktikan dengan penunjukannya sebagai Presiden Komisaris PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2020. Ia resmi menjabat sejak Februari 2021 dan hingga kini masih menjalankan peran strategis tersebut.
Sumber Kekayaan Agoes Projosasmito
Sumber kekayaan utama Agoes berasal dari kepemilikannya di PT Amman Mineral Internasional (AMMN). Per Juli 2024, ia tercatat memiliki sekitar 299 juta lembar saham AMMN senilai Rp3,09 triliun.
Kepemilikan ini memberinya kendali signifikan dalam perusahaan tambang tersebut. Kinerja positif saham AMMN, terutama setelah IPO pada Juli 2023 senilai US$710 juta, turut mendorong lonjakan kekayaannya.
Forbes mencatat, pada akhir 2023, kekayaan Agoes mencapai US$5,4 miliar dan menempatkannya di posisi ke-8 dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Angka ini meningkat tajam menjadi US$6,9 miliar atau sekitar Rp104,8 triliun pada 2024, mengantarkannya ke peringkat ke-6.
Hingga pertengahan 2025, kekayaannya terus mengalami kenaikan secara real-time, didorong oleh stabilnya performa saham serta perannya dalam sejumlah entitas strategis lainnya.