Bos Mayapada Group Dato Sri Tahir adalah sosok rendah hati yang mampu menjalin hubungan baik dengan siapapun, kerap wara-wiri di tengah masyarakat yang sedang tertimpa musibah, laki-laki paruh baya yang dikenal sebagai bapak filantropis Tanah Air itu juga dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hubungan baik mereka sudah lama terjalin jauh sebelum Jokowi merengkuh kekuasaan di periode kedua sebagai kepala negara. Mereka memang sudah saling menghormati sejak dulu.
Dalam berbagai kesempatan, konglomerat yang masuk daftar 10 besar orang terkaya Indonesia pada 2019 itu tak pernah sungkan melempar pujian terhadap Jokowi, baik memujinya secara personal maupun sebagai kepala negara.
Baca Juga: Dukungan Dato Sri Tahir Jadikan Kelapa Sawit Komoditas Ekspor Utama dari Indonesia
Bagi Tahir, Jokowi sudah berada di jalur yang tepat sebagai seorang kepala negara, untuk itu dia memantapkan hatinya mendukung semua program pemerintah, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga perekonomian, toh semua kerja keras pemerintah berimplikasi langsung terhadap masyarakat, itu sejalan dengan visi-misi Tahir yang gemar beramal dan membantu rakyat. Sebagai pribadi, Tahir memuji Jokowi adalah sosok rendah hati.
Tanda hormat Tahir kepada pemerintahan Jokowi ia buktikan lewat berbagai baktinya untuk bangsa, misalnya saja ketika negara ini nyaris lumpuh dikepung Covid-19 lima tahun lalu, Tahir tak perlu pikir dua kali mengulurkan tangannya membantu meringan beban pemerintah lewat berbagai kegiatan amal.
Di musim pandemi itu Tahir bahkan menyalurkan Rp52 miliar dari kantongnya untuk masyarakat di sejumlah provinsi yang menjadi epicentrum virus mematikan itu seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Itu adalah bantuan gelombang pertama yang terekam media.
Bantuan tahap berikutnya tak banyak yang mengetahuinya, maklum saja Tahir bukan pengusaha gila eksposur, tetapi perlu dicatat, Tahir ketika itu juga ikut menggratiskan pemeriksaan PCR dan pemberian vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Mayapada miliknya, bagi banyak orang, ini keputusan tak masuk akal sebab ketika itu harga PCR dan vaksin sangat mahal apalagi di rumah sakit swasta.
Baca Juga: Presiden Jokowi Mulai Berkantor di IKN
Jauh sebelum itu, Tahir sudah tercatat berulang kali melibatkan dirinya membantu pemerintah Jokowi. Pada 2017 Tahir lewat berbagai bidang usaha miliknya ikut membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan pemerataan ekonomi masyarakat Indonesia yakni dengan ikut serta dalam program wakaf.
Rela Jadi Anggota Wantimpres
Langkah Tahir ikut berkontribusi membangun bangasa tak hanya ia lakukan di dari belakang panggung, pada 2019 ia memilih mengambil peran dan tanggung jawab yang jauh lebih besar. Dia menerima tawaran sebagai anggota dewan penasihat presiden (Wantimpres) periode 2019-2024 bersama sejumlah pengusaha dan tokoh agama.
Di tengah kesibukan sebagai pengusaha besar dan tokoh filantropis, Tahir masih mau disibukan dengan kegiatan lainnya mengingat peran Wantimpres sangat vital yakni memberi masukan kepada presiden terkait berbagai kebijakan yang mesti diambil.
Wantimpres menjadi salah satu bagian penting dari pemerintahan, mereka seperti kompas penunjuk arah, masukan mereka adalah penuntun bagi presiden menahkodai negara ini.
Tentu saja Tahir tak berorientasi pada uang dari jabatan tersebut, kalau mau, Tahir bisa saja menolak jabatan itu lalu memilih mengurusi bisnisnya atau menikmati hari tuanya, itu jauh lebih menyenangkan. Tetapi dia bukan tipe orang yang mementingkan diribya sendiri.
Dengan segala kerendahan hatinya Tahir masih mau merelakan waktunya dengan berbagai urusan di negara ini. Itu adalah bentuk kemurahan hati dan tanda penghormatan yang teramat tinggi kepada Jokowi.
Tahir masuk ke dalam lingkaran Istana tanpa mengesampingkan misi kemanusian yang sudah puluhan tahun ia lakoni, segudang masalah tetap ia pikul di pundaknya untuk diselesaikan lewat jalur pemerintah.
Salah satu yang menjadi fokus Tahir adalah membantu presiden Jokowi mengentaskan masalah kemiskinan, di sisi lain Tahir juga tak mau menutup mata terhadap masalah ekonomi, dia masih sempat membantu pemerintah menggenjot perekonomian negara ini lewat investasi.
Kerja keras Tahir memang jarang tersorot tetapi dampaknya luas, tengkok saja data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase kemiskinan di Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun, bahkan pasca Pademi Covid-19, kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan, perekonomian Indonesia juga kembali bangkit dalam waktu singkat ketika sejumlah negara maju dengan label ekonomi mapan nyaris ambruk dihantam krisis pasca serangan wabah mematikan dari Wuhan Tiongkok itu.
Jelas semua ini tidak terlepas dari kerja keras Tahir Cs di Wantimpres, masukan mereka mengantarkan pemerintah pada kebijakan yang tepat sasaran, kebijakan yang mampu membawa bangsa ini keluar dari kepungan berbagai masalah global.
Momen Kedekatan Tahir-Jokowi
Tahir dan Jokowi adalah dua orang rendah hati yang sama-samaa saling menghormati. Bahkan pada momen tertentu keduanya sama-sama saling menguatkan. Misalnya saja ketika Tahir kehilangan ibunda tercinta, Lina Sindaway yang berpulang pada awal Juli 2024 lalu, Jokowi adalah pejabat pertama yang mengucapkan belasungkawa.
Bahkan Jokowi juga menyempatkan diri melayat ke rumah duka beberapa jam setelah menerima kabar duka cita itu. Beberapa hari setelahnya sejumlah pejabat lain seperti Presiden terpilih Prabowo Subianto ikut melayat ke rumah duka di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Penghormatan negara kepada Tahir adalah timbal balik dari seluruh jasanya untuk bangsa ini. Itu sekaligus sebagai bentuk terima kasih kepada mendiang ibunda Tahir yang sebelum wafat telah memberi restu kepada putranya untuk membangun Rumah Sakit Mayapada milik Tahir di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Suplai Air Sudah Siap, Presiden Jokowi Segera Berkantor di IKN
Rumah Sakit Mayapada adalah salah satu dari empat Rumah Sakit yang di bangun di IKN, itu adalah wujud dukungan terhadap pemerintah dalam proses percepatan pemindahan ibu kota negara. Presiden Jokowi sudah meresmikan dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Mayapada beberapa bulan lalu.