Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak PKS dan NasDem duduk bareng untuk mendiskusikan calon gubernur pendamping Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan momentum duduk bareng antar partai koalisi ini juga sekaligus sebagai upaya menjaga kesolidan partai pengusung, menurutnya, koalisi tak bakal utuh jika antara partai pengusung tak pernah mengobrol dari hati ke hati.
Baca Juga: Elektabilitas Sandiaga untuk Pilgub Jabar Stagnan, PKB Putar Haluan Cari Figur Alternatif
“PKB lebih yakin bahwa Pak Anies akan mendapatkan perahu. Tapi apakah perahu itu utuh? Belum. Sepanjang tiga-tiganya atau partai pengusungnya duduk bersama dan menentukan siapa pasangannya. Karena nanti begitu menyusun wakilnya berubah lagi,” kata Jazilul kepada wartawan, Selasa (23/7/2024).
Jazilul mengatakan, tiga partai politik yang mengusung Anies Baswedan punya persyaratan sendiri-sendiri, PKS mengusung Anies dengan syarat calon wakil gubernurnya adalah Sohibul Iman, kader senior PKS. Begitu juga dengan NasDem yang juga memberi persyaratan yang sama.
Jazilul mengatakan, hal seperti ini harus didiskusikan bareng-bareng. Jangan sampai perbedaan ini justru membuat kerja partai koalisi menjadi tidak maksimal.
Menurutnya, penentuan calon wakil gubernur pendamping Anies Baswedan tak bisa dilakukan berdasarkan selera partai, sosok yang diusung kata Jazilul harus benar-benar figur yang memang diinginkan masyarakat Jakarta.
“Duduk dulu kalau itu, itu bukan masalah srek atau tidak srek. Tapi duduk bareng dulu siapa wakilnya yang dimaui oleh orang DKI. Dan yang dimaui oleh PKB kan gitu,” ujarnya.
Baca Juga: Anak Buah Jokowi Yakinkan Investor Terkait Ketahanan Perekonomian Nasional
“Kita memerlukan waktu untuk duduk bersama dengan partai-partai yang sudah pasti mengusung Pak Anies. Misalkan PKS pasti mengusung tapi syaratnya kan Pak Sohibul Iman, kalau nanti enggak? Jadi NasDem katakanlah sekarang mengusung, kita perlu dengarkan juga siapa nanti yang diusulkan sebagai wakilnya,” tambahnya memungkasi.