PT Sumber Segara Primadaya (S2P), pemilik PLTU Cilacap, mendampingi Koperasi Usaha Berkah Sejahtera Kewasen (UBSK) di Dusun Kewasen, Desa Karangkandri, melalui program CSR berbasis koperasi. Perusahaan tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga mendorong lahirnya kemandirian ekonomi masyarakat desa secara kolektif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Perusahaan mengembangkan model kolaborasi yang menempatkan dunia usaha bukan hanya sebagai penyedia dana, melainkan juga sebagai mitra strategis dalam membangun kapasitas dan sistem ekonomi berkelanjutan. Sementara itu, koperasi dipilih sebagai basis pemberdayaan karena memiliki karakter yang sejalan dengan kultur masyarakat desa: gotong royong, kebersamaan, dan partisipasi aktif.
Baca Juga: Wanti-wanti Penyaluran Dana Koperasi Merah Putih Mandek, Purbaya Ultimatum Bank Himbara
“Kami berharap, dukungan yang kami berikan, mulai dari penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas, hingga pengembangan usaha, dapat menjadikan koperasi ini sebagai contoh keberhasilan sinergi antara perusahaan dan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan bersama," ujar Zam Zam Nurjaman, Manager LK3 & CSR PT Sumber Segara Primadaya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Program pemberdayaan masyarakat melalui Koperasi UBSK dimulai pada 2019 dari inisiatif masyarakat untuk mengelola potensi lokal secara bersama. Koperasi ini resmi berdiri pada 4 November 2019 dan kini memiliki 489 anggota aktif dari warga Dusun Kewasen, Desa Karangkandri. Sejak awal, PT Sumber Segara Primadaya (S2P)–PLTU Cilacap tidak hanya menyalurkan bantuan dana, tetapi juga memberikan pendampingan kelembagaan, pelatihan manajemen keuangan, fasilitasi legalitas usaha, hingga pembinaan pemasaran digital agar koperasi tumbuh mandiri dan profesional.
Dukungan perusahaan mencakup pemberian modal usaha, penyediaan fasilitas produksi, dan pelatihan keterampilan bagi anggota. Selain itu, PT S2P turut membantu membangun lini bisnis baru seperti konveksi, ecoprint, catering, dan snack olahan. Perusahaan juga memfasilitasi peningkatan kualitas produk melalui standarisasi, perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), strategi branding, serta membuka akses ke pasar lokal dan global melalui teknologi digital.
Koperasi UBSK memiliki keunggulan tersendiri karena anggotanya berasal dari berbagai sektor, mulai dari pertanian, peternakan, pengolahan hasil pangan, hingga usaha kecil rumahan. Keberagaman sektor ini menjadikan koperasi sebagai wadah pemberdayaan ekonomi terpadu yang mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat desa.
Secara kuantitatif, keberhasilan koperasi mulai tampak. Pada 2024, koperasi UBSK mencatat pendapatan mencapai Rp496.176.803 dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp128.402.052 yang dibagikan kepada anggota. Selain itu, koperasi juga berhasil mempekerjakan 24 tenaga kerja lokal melalui unit usaha binaan. Capaian ini menunjukkan peran koperasi dalam menciptakan efek multiplikasi ekonomi desa yang signifikan.
Imam Ratiman, pengurus Koperasi UBSK, menegaskan bahwa program ini memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. “Pendapatan usaha meningkat, lapangan kerja bertambah, dan koperasi semakin mandiri. Kami berharap sinergi ini terus berjalan agar manfaatnya semakin luas,” pungkasnya.