Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengeklaim ada pihak yang sengaja mengerem pertumbuhan ekonomi agar stagnan di angka 5 persen saja, dia menyebut hal itu dilakukan karena berbagai pertimbangan yang menurutnya sangat keliru.
Menurut Purbaya pertumbuhan ekonomi yang mentok di angka 5 persen masih sangat jauh ideal, pertumbuhan ekonomi seperti ini kata dia tak bakal mampu menyerap tenaga kerja yang masuk usia kerja.
Baca Juga: Purbaya Stop Ceplas-ceplos!
"Berapa itu (laju pertumbuhan ekonomi potensial Indonesia)? Kalau BI (Bank Indonesia) ngitungnya 5 (persen), salah hitung kali ya? Yang lain juga hitungnya 5 (persen)," kata Purbaya dalam economic Hari Keuangan Nasional dilansir dari CNN Rabu (29/10/2025).
"Karena 5 (persen) gak cukup untuk menyerap tenaga kerja yang masuk usia kerja. Saya pikir antara 6,5 persen-6,7 persen, tengah-tengahnya di situ. Jadi, kalau kita dekat-dekat ke arah sana sudah lumayan," sambungnya.
Purbaya mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI memang sengaja direm di angka 5 persen lantaran khawatir terjadi demand pull inflation. Dia menegaskan, sekalipun pertumbuhan ekonomi tembus 8 persen, demand pull inflation dipastikan tidak bakal terjadi lantaran angka pengangguran di Indonesia sekarang ini sangat tinggi, kondisinya kian memprihatinkan setelah bencana Covid-19 beberapa tahun lalu.
"Saya punya banyak stok pengangguran nih. Saya geber pertumbuhan ekonomi 7 persen, 8 persen dalam beberapa tahun, belum ngabisin tuh orang-orang yang pengangguran itu. Jadi, tidak akan menyebabkan demand pull inflation. Kenapa kita takut ekonomi tumbuh di atas 6 persen? Itu pandangan yang salah. Mereka mesti baca buku lagi," jelas sang menteri.
"Ini masalah yang serius banget. Ini fondasi yang membuat kita enggak bisa tumbuh di atas 6 persen selama ini. Karena begitu 5 (persen) mendekati 6 (persen), diperlambat, 5 (persen) mendekati 6 (persen), diperlambat. Karena takut ekonomi kepanasan. Kepanasan apa? Orang pengangguran masih banyak," tegasnya.
Oleh karena itu, Purbaya menargetkan perekonomian Indonesia mampu tumbuh di atas 5,5 persen year on year (yoy) pada kuartal IV 2025. Capaian tersebut akan membuat ekonomi secara full year berada di 5,2 persen.
Ia berjanji akan menaikkan geliat perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun. Misalnya, pada 2026 yang diyakini bakal tumbuh 6 persen secara tahunan.
Baca Juga: Prabowo Ingin Semua Pejabat Naik Maung, Begini Jawaban Purbaya...
"Saya pikir selama program-program dijalankan harusnya bisa lebih cepat karena private sector juga saya harapkan tahun depan bisa jalan lebih aktif. Tahun depannya lagi lebih cepat lagi. Mungkin di tahun kelima kita sudah kelihatan, tahun kelima Pak Prabowo ya, sudah mulai lihat tuh bayangan-bayangan ke 8 persen," tandasnya.