Mau jadi apa rambutkuuu, Shock tadi keramas & baru kali ini sekali usap kok rontoknya segini banyaaaaak” Tulis Yura Yunita di akun Instagram pribadi-nya @yurayunita pada Jumat (31/10/2025). Unggahan itu langsung dibanjiri komentar oleh para perempuan yang merasa relatable dengan situasi yamg dialami penyanyi sekaligus penulis lagu yang akrab dipanggil Teh Yura ini dan merasa “itu aku banget.”

Salah satu komentarnya adalah “Kayanya ini problem banyak wanita yaa.. aku juga samaa huhuhuhu,” tulis akun @yulianti14_mg dengan disukai 12.955 akun lebih yang merasa setuju dengan statement itu.

Growthmates, tahukah kamu bahwa rambut rontok bukan sekadar masalah tampilan? Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya perubahan dalam tubuh seperti stres, kelelahan, kekurangan nutrisi, atau faktor hormonal. Karena itu, apa yang dialami Yura sebenarnya cukup umum dan bisa dialami siapa saja, baik akibat rutinitas padat maupun kondisi kesehatan tertentu.

Baca Juga: 5 Resep Sarapan Terbaik saat Musim Hujan untuk Mencegah Rambut Rontok Secara Alami

Rontok yang Normal vs yang Perlu Diwaspadai

Menurut para ahli kulit, kehilangan sekitar 50–100 helai rambut per hari masih tergolong normal. Rambut memang punya siklus alami: tumbuh, istirahat, lalu rontok untuk memberi ruang bagi helai baru.

Namun, jika rambut rontok dalam jumlah besar misalnya segenggam setiap kali keramas, atau mulai tampak penipisan di beberapa area kepala itulah yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: 6 Masalah Kesehatan Internal yang Menyebabkan Rambut Rontok Berlebihan, Waspada Ya!

Nah, kira-kira kasus rambut rontokmu masih kategori normal atau memang perlu diwaspadai?

Mengapa Rambut Bisa Rontok?

Eits, tapi banyak yang bertanya-tanya, kenapa ya rambut bisa mengalami kerontokan? Perlu diketahui, rambut rontok itu jarang disebabkan oleh satu hal saja. Ada banyak faktor yang saling bertumpuk, di antaranya: 

1. Stres dan kelelahan kronis

Saat tubuh berada dalam tekanan, folikel rambut bisa “masuk mode istirahat,” menyebabkan rambut rontok beberapa bulan kemudian.

2. Perubahan hormon

Kondisi pasca-melahirkan, penggunaan kontrasepsi, atau masa menjelang menopause sering memicu fluktuasi hormon yang berdampak pada kekuatan akar rambut.

3. Nutrisi yang tidak seimbang

Kekurangan zat besi, protein, vitamin B kompleks, dan asam lemak esensial membuat rambut rapuh. Diet ekstrem sering kali jadi pemicu tak disadari.

Baca Juga: 5 Makanan Kaya Biotin, Bantu Atasi Rambut Rontok dan Cegah Kuku Rapuh

4. Kebiasaan perawatan rambut yang agresif

Cat rambut berulang, pelurusan, atau penggunaan alat styling panas tanpa pelindung akar rambut atau vitamin dapat merusak batang rambut dan memperlemah akarnya.

5. Masalah kulit kepala

Ketombe parah, infeksi jamur, atau dermatitis dapat menghambat pertumbuhan rambut baru.

6. Faktor genetik

Pada sebagian orang, pola kebotakan memang diwariskan. Namun gaya hidup tetap berperan besar dalam mempercepat atau memperlambat prosesnya.

Baca Juga: 5 Teknik Pernapasan Yoga yang Ampuh Mencegah Kerontokan dan Menguatkan Rambut Wanita

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasinya?

Worry itu wajar. Tapi, kamu juga harus tahu bahwa mengatasi rambut rontok itu ada beberapa caranya kok. Merangkum dari berbagai sumber, ada banyak cara untuk memulihkan kepercayaan diri dan kesehatan rambut, antara lain:

• Perhatikan asupan gizi

Tambahkan sumber protein (ikan, telur, kacang-kacangan), zat besi (bayam, daging merah), dan vitamin B (biji-bijian, alpukat) dalam menu harian.

• Kurangi panas dan bahan kimia

Gunakan alat styling dengan suhu rendah, beri jeda antar pewarnaan, dan pilih produk tanpa sulfat atau alkohol tinggi.

• Rawat kulit kepala

Lakukan pijat lembut saat keramas untuk melancarkan sirkulasi darah, atau coba perawatan alami seperti minyak kelapa dan lidah buaya.

• Kelola stres

Meditasi, olahraga ringan, atau sekadar tidur cukup bisa berdampak nyata. Rambut adalah bagian dari tubuh ia ikut “merespons” tekanan yang kita alami.

• Konsultasi ke dokter jika perlu

Jika kerontokan tampak ekstrem atau disertai penipisan cepat, sebaiknya periksa ke dokter kulit atau trichologist untuk memastikan tidak ada gangguan kesehatan tersembunyi.

Pada sebagian besar kasus, rambut rontok bisa dikendalikan atau bahkan berkurang begitu penyebab utamanya ditangani. Misalnya, kerontokan akibat stres dapat membaik saat pola istirahat dan keseimbangan emosi mulai pulih. Namun, ada pula kondisi yang sulit dihindari, seperti faktor genetik atau perubahan hormon alami seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: 6 Masalah Kesehatan Internal yang Menyebabkan Rambut Rontok Berlebihan, Waspada Ya!

Langkah pencegahan tentu akan berbeda bagi tiap orang, tergantung pemicunya. Meski begitu, menjaga asupan nutrisi tetap menjadi kunci penting. Zat besi, protein, dan vitamin B kompleks membantu memperkuat akar rambut dari dalam. Selain itu, menghindari kebiasaan yang merusak batang rambut, seperti penggunaan alat styling panas atau pewarna rambut berlebihan dapat memperlambat kerontokan.

Merawat rambut juga berarti memberi waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri. Pilih sampo yang sesuai dengan jenis kulit kepala, hindari menyisir rambut dengan kasar, dan gunakan sisir bergigi jarang setelah keramas. Perawatan sederhana seperti ini sering kali menjadi langkah kecil yang memberi hasil besar dalam menjaga kesehatan rambut di jangka panjang.