Dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan PGRI Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan acara Sawit @ School dan Palm Oil Edu Talk pada 28-29 Oktober 2024 di Novotel Hotel, Kota Manado.

Dengan mengusung tema “Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia,” kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan manfaat dan kontribusi kelapa sawit kepada para siswa dan guru, terutama sebagai salah satu komoditas andalan yang mendukung perekonomian Indonesia. 

Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Star Wowor, M.Si, mengungkapkan rasa apresiasinya atas dukungan BPDPKS dalam memperkenalkan peran kelapa sawit kepada dunia pendidikan. Menurutnya, kegiatan ini memberikan wawasan intelektual kepada para siswa mengenai peran penting kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari.

“Guru selalu berupaya mencapai empat kecerdasan komprehensif bagi peserta didik, yakni kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan kinestetik. Kegiatan ini menjadi bagian dari pencapaian kecerdasan intelektual mereka,” ujar Drs. Star Wowor dalam keterangan pers yang diterima Olenka pada Rabu (06/11/2024).

Baca Juga: Imbau Generasi Muda untuk Kenal Sawit Lebih Objektif, BPDPKS: Jangan Termakan Hoaks!

Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Jefri Edwin Runtuwene, SE., M.Si., CFrA menyampaikan bahwa pendidikan berkualitas memerlukan metode belajar yang tepat, salah satunya dengan competitive based learning. Dia menekankan bahwa program Palm Oil Edu Talk dan Sawit @ School yang diinisiasi BPDPKS merupakan bagian dari metode ini dan menunjukkan dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk kegiatan sosialisasi kelapa sawit yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto, menggarisbawahi bahwa banyak materi pelajaran di beberapa wilayah yang masih menggambarkan kelapa sawit secara negatif. BPDPKS berharap guru dapat mengedukasi siswa dengan data dan fakta yang obyektif tentang kelapa sawit.

“Masih banyak bahan ajar yang mendiskreditkan kelapa sawit. Melalui kolaborasi ini, kami ingin guru dapat menyampaikan materi yang objektif,” kata Kabul Wijayanto.

Turut memeriahkan acara, Public figure Rafael Tan memberikan pesan kepada para siswa untuk bijak dalam menggunakan media sosial. “Sebagai generasi muda, kita harus pintar bersosial media dan menggunakannya untuk hal-hal positif,” ujar Rafael Tan.

Baca Juga: Pekan Riset Sawit Indonesia 2024, Bukti Komitmen BPDPKS dalam Memajukan Industri Sawit Nasional

Acara yang diikuti oleh sekitar 300 siswa dan guru dari 35 SMA/SMK di Manado ini juga diramaikan dengan berbagai kompetisi, seperti Lomba Poster Sawit, Lomba Essay Sawit, School Combat, dan Olimpiade #SawitBaik. Selain itu, guru-guru peserta Palm Oil Edu Talk diperkenalkan pada cara pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang dibawakan oleh para dosen dari Universitas Negeri Manado, Dr. Cahyadi Nugroho dan Dr. Nismawati. Hadir pula narasumber dari BPDPKS, GAPKI, dan APKASINDO yang memperkaya diskusi terkait manfaat dan pengelolaan sawit secara berkelanjutan.

Kegiatan yang diadakan oleh BPDPKS ini diharapkan mampu menumbuhkan pemahaman yang lebih luas tentang kelapa sawit bagi generasi muda dan membantu mengurangi informasi yang keliru terkait industri ini.