Secara kolektif, para investor tersebut akan fokus pada pertumbuhan kehadiran mereka di Asia Tenggara dan dapat membawa sinergi melalui keahlian mereka dalam bisnis baja struktural, pengadaan global dan pemasaran, serta kekuatan finansial.
Bagi GRP, transaksi ini merupakan puncak dari perjalanan transformasional yang dimulai sejak awal tahun 2020. Dengan komitmen untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka di industri baja, GRP menjalankan berbagai inisiatif strategis dalam hal transformasi digital, strategi ESG, dan transisi energi sehingga dapat membuka jalan bagi pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Urgensi Penerapan Dekarbonisasi dalam Industri Semen
Masa Depan Hijau untuk Bisnis Baja Lembaran
Dengan telah diselesaikannya transaksi ini, GRP akan berfokus kepada bisnis baja lembaran serta memiliki rencana besar untuk bertransformasi menjadi produsen baja dengan emisi karbon terendah di wilayah ini. Ini termasuk menginvestasikan modal yang signifikan untuk mengadopsi cara pembuatan baja rendah karbon yang paling terdepan, hemat energi, dan terbukti secara teknologi.
"Visi kami untuk masa depan GRP terletak pada baja rendah emisi, serta menandakan komitmen dan dukungan kuat kami kepada inisiatif Pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060," ujar Kimin Tanoto, Chairman Executive Committee GRP.
"Bertransisi ke rendah emisi merupakan strategi bisnis kami, yang dapat membawa kepada peningkatan keuntungan, mendatangkan talenta-talenta sumber daya terbaik, serta daya saing di pasar," pungkasnya.