Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengklaim harga kebutuhan pokok hingga hari ini masih sangat mahal, kondisi ini kata dia sangat menyulitkan masyarakat. Dia mendesak agar pemerintah segera turun tangan, harga kebutuhan pokok harus segera distabilkan. 

Ganjar mengatakan, dirinya mengetahui masalah harga kebutuhan pokok itu setelah dirinya berkeliling ke berbagai daerah. Semuanya mengeluhkan masalah ini, sebab kenaikan harga itu telah terjadi selama berbulan-bulan. 

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Prabowo-Gibran Tembus 50 Persen, Ganjar-Mahfud Anjlok, Sisa 19,7 Persen Saja

“Ternyata dari pasar ke pasar keluhannya masih sama, harga beras masih tinggi, jatuhnya Rp 14.000 sampai Rp 15.000, gula, dulu Rp 14.000 sekarang Rp 18.000. Kebutuhan pokok yang sudah berbulan-bulan perlu stabilitas segera, rakyat berharap harga-harga ini siapapun yang hari ini punya tanggung bertanggung jawab stabilisasi harga cepat lakukan,” kata Ganjar usai blusukan di Pasar Km 5, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (2/22024). 

Kenaikan harga bukan hanya dikeluhkan masyarakat. Namun, peternak ayam petelur juga mengeluhkan yang sama. Ganjar sebelumnya sempat bertemu dengan sejumlah peternak ayam petelur. 

Mereka mengeluhkan harga pakan ternak berupa jagung yang kini menyentuh harga Rp 9.000 per kilogram. Kondisi itu membuat peternak ayam pun kini terpuruk karena harga pakan tak lagi stabil. 

“Kemarin saya bertemu peternak ayam khususnya petelur, jagung mahalnya minta ampun, sekarang Rp 9.000. Harga telur dari mereka keluar Rp 22.000, dia mau jual Rp 28.000 tidak bisa. Maka sekarang para peternak sendang merasakan situasi yang terburuk hari ini,”ujar Ganjar. 

Baca Juga: Optimis Menang Walau Elektabilitas Pas-pasan, Anies Baswedan Ngaku Bakal Kasih Kejutan di 14 Februari 2024

Baca Juga: Klaim Omnibus Law Gagal Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Thomas Lembong: Pantas dan Logis Direvisi

Kembangkan Potensi Lokal Desa Meskipun peternak sedang terpuruk, pasokan telur ke pasar-pasar pun masih terbilang stabil. Ganjar meminta pemerintah melihat kondisi peternak telur saat ini. 

“Jagung kita punya pengaruh besar, maka kita bicara hulunya, khususnya padi, jagung dan kedelai harus diperhatikan. Kalau tidak, pasar kita hancur, ini yang harus kita stabilisasi harga,” kata dia.