Di Indonesia, kata dia, RSV dapat ditemukan sepanjang tahun, dengan periode puncak tertentu yang bervariasi di tiap wilayah. Namun, banyak penelitian dilakukan bukan pada periode puncak, sehingga angka sebenarnya bisa lebih tinggi.

Prof. Cissy menekankan pentingnya penelitian jangka panjang dan berkelanjutan untuk mendapatkan gambaran akurat pola penyebaran RSV nasional. Menurutnya, Indonesia memang sudah memiliki sistem surveilans untuk SARS, influenza-like illness, dan pneumonia di fasilitas kesehatan tertentu, namun cakupannya belum optimal.

“Rumah sakitnya hanya 6 dari 48 sentinel. Dan itu pun baru mulai pada bayi-bayi kecil. Mudah-mudahan itu akan memetakan beban penyakit RSV pada bayi dan anak,” ungkapnya.

Prof. Cissy juga menyoroti perlunya studi berkala sepanjang tahun, baik pada anak yang dirawat maupun yang tidak dirawat, agar pemerintah dapat menyusun kebijakan pencegahan yang lebih tepat sasaran.

Panduan Deteksi Dini RSV

Ketika ditanya apakah Indonesia sudah memiliki panduan kuat untuk membantu orang tua mengenali gejala RSV, Prof. Cissy menjelaskan bahwa panduan sudah dibuat, terutama melalui edukasi untuk tenaga kesehatan.

“Panduan-panduan itu kita melakukannya melalui webinar dengan dokter umum, pelawat, petugas kesehatan dari universitas, dari rumah sakit,” paparnya.

Namun, penyebaran informasi ke masyarakat umum masih perlu diperkuat. Peran jurnalis, media digital, serta platform edukasi dari para dokter muda dan tenaga medis di media sosial sangat penting untuk memperluas jangkauan informasi.

“Mungkin dengan adanya pertemuan seperti ini, sangat baik kita bisa sharing, teman-teman jurnalis bisa meneruskan ke masyarakat. Cara menulis mereka lebih gampang diterima,” terangnya.

Lebih lanjut, Prof. Cissy juga mengapresiasi meningkatnya jumlah dokter yang aktif membuat konten edukasi kesehatan.

“Saya senang dokter-dokter muda banyak buka medsos membahas penyakit sehari-hari. Mudah-mudahan dengan cara itu bisa tersebar bagaimana cara merawat anak, terutama premature,” tandasnya.

Baca Juga: Peran AstraZeneca Indonesia dalam Meningkatkan Kesadaran dan Pencegahan RSV pada Bayi Berisiko Tinggi