Restoran Pagi Sore merupakan salah satu rumah makan khas Padang yang paling dikenal masyarakat. Kekuatan merek tersebut datang dari pengalaman puluhan tahun yang tetap mempertahankan keautentikan rasa dan pelayanan prima kepada konsumen.

Dari Mimpi Dua Sahabat

Restoran ini pertama kali didirikan pada tahun 1973 di Palembang, Sumatera Selatan oleh H. Lismar dan H. Sabirin. Keduanya membawa filosofi sederhana: makan enak, dari pagi hingga sore. Berawal dari sebuah tempat sederhana, bisnis ini terus berkembang hingga mampu berekspansi ke berbagai wilayah.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Gajah Tunggal Group, Produsen Ban GT Radial

Ekspansi pertama Pagi Sore terjadi pada 16 Desember 1990 dengan membuka cabang di Indralaya KM. 35, Sumatera Selatan. Berlanjut ke 12 Agustus 1995, kembali dibuka cabang baru di Teluk Gelam, Lintas Timur Sumatera Selatan.

Setelah 30 tahun bersama, mulai muncul perbedaan di antara keduanya hingga terjadi pecah kongsi antara H. Lismar dan H. Sabirin di tahun 2003. Meski terjadi perpecahan, keduanya sepakat tetap menggunakan merek Pagi Sore.

Satu Mimpi dalam Dua Wajah Berbeda

Salah satu alasan perpecahan pendiri Pagi Sore adalah perbedaan keduanya dalam memandang bisnis masakan Padang ke depan. H. Lismar ingin tetap mempertahankan keautentikan rumah makan Padang yang sederhana, sedangkan H. Sabirin ingin menjalankan bisnis rumah makan Padang dengan sentuhan yang lebih modern.

Alhasil, keturunan H. Sabirin langsung berekspansi ke Jakarta dengan tampilan restoran yang mewah dan membuka ekspansi besar-besaran lewat waralaba. Restoran pertama di Jakarta dibuka pada tahun 2006 yang terletak di Jalan Rawamangun Muka Timur, Jakarta Selatan. Restoran ini yang kini identik dengan warna merahnya, suasana dan fasilitas yang premium, serta memiliki tagline “Jagonya Rendang!”.

Sementara itu, Pagi Sore milik H. Lismar memilih berekspansi ke Lubuk Linggau, Bangka Belitung. Baru pada tahun 2021, mereka membuka cabang pertamanya di pusat Kota Bandung, Jawa Barat. Restoran ini tetap menjaga ketradisionalan mereka dan melakukan ekspansi dengan manajemen sendiri, tanpa waralaba. Tagline restoran yang identik warna hijau dan logo rumah gadang ini adalah “Rumah Makan Padang Pagi Sore Khas Minang.”

Hingga saat ini, keduanya tetap berdiri dengan nama yang sama, tetapi hadir dalam wajah yang berbeda.