Keamanan

Faktor keamanan pasti menjadi pertanyaan bagi masyarakat, baik keamanan fasilitas milik PLN maupun keamanan bagi si pemilik kendaraan dan warga sekitar.

Hal ini juga dipertanyakan oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Diah Nurwitasari. Ia mempertanyakan biaya untuk mengubah tiang menjadi SPKLU dan bagaimana pengawasannya terhadap jumlah SPKLU yang tidak sedikit tersebut.

"Jangan sampai jadi mubazir membuat SPKLU dalam tiang sedemikian banyak ujung-ujungnya hilang, rusak, dipakai juga enggak karena kendaraannya ternyata nggak sebanyak yang diprediksikan oleh PLN," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VII Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Merespons hal tersebut, PLN menyebutkan bahwa penentuan titik lokasi penting menunjang faktor pengawasan dan keamanan. Untuk itu, PLN telah melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang lalu lintas atau traffic-nya cukup tinggi dan ada kebutuhan untuk isi daya.

Baca Juga: Catat! 5 Hal yang Wajib Diketahui saat Mudik Menggunakan Mobil Listrik

"Tentu saja ini dari lokasi per lokasi kami melakukan analisis, kami bekerja sama juga dengan bagaimana dengan pemerintah daerah seperti apa," tutur Darmo.

Selain itu PLN juga menjalin kerja sama dengan sejumlah lokasi yang ada gedung apartemennya.

"Kemudian kami bekerja sama juga misalnya dengan beberapa lokasi yang ada gedung apartemennya sehingga parkirannya luber ke jalan dan di sana ternyata ada beberapa mobil listrik dan kami bisa langsung memindai tiang listrik mana yang memang bisa kami ubah menjadi SPKLU," terangnya.

Sebaran Lokasi

Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, merinci bahwa saat ini sudah ada tiga prototipe SPKLU PLN EYE yang terpasang dan telah beroperasi. Sebarannya yakni, dua di Kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat, dan satu di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan.

Sementara itu, Darmo menegaskan bahwa ke depannya rencana ini tersebar di beberapa titik di Indonesia, termasuk Jakarta. Charging station dari tiang listrik itu nantinya berada di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, hingga Jakarta Utara. Selain itu juga di wilayah Tangerang dan Bekasi.

Baca Juga: Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, Eramet-Badan Geologi Jalin Kerja Sama

"Ini sebagai contoh sebaran SPKLU yang berbasis pada tiang listrik di Jakarta dan ini sudah kami overlay dengan analisis traffic di masing-masing lokasi dan lokasi strategis dari tiang-tiang tersebut," jelasnya.

Selain itu, ada juga penambahan SPKLU berbasis tiang listrik di wilayah Indonesia lainnya. Mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.

Layanan ini berbayar atau gratis ya? Klik halaman selanjutnya untuk tahu jawabannya, ya!