Sofyan menambahkan, pola distribusi beras SPHP dilakukan terpusat melalui distribution center (DC) ritel modern. Skema ini dinilai lebih efisien karena mempercepat rantai pasok dan memastikan produk segera tersedia di rak penjualan. “Efisiensi rantai distribusi menjadi kunci agar stok beras SPHP selalu terjaga dan membantu menekan potensi lonjakan harga di pasaran,” tegasnya.

Selain efisiensi distribusi, Rajawali Nusindo juga menaruh perhatian pada kualitas produk. Bersama BULOG, perusahaan menerapkan standar pengawasan mutu berlapis, mulai dari proses pengecekan kualitas hingga akurasi stok sebelum produk dikirimkan. Hal ini memastikan beras SPHP yang diterima masyarakat memiliki standar mutu seragam, baik di Jawa, Sumatra, Kalimantan, hingga kawasan timur Indonesia.

Ke depan, Rajawali Nusindo bersama ID FOOD dan BULOG akan meningkatkan partisipasi dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) sekaligus menyiapkan skema penyaluran beras premium Bulog melalui jaringan ritel modern. Langkah ini diharapkan tidak hanya memperluas akses masyarakat terhadap beras berkualitas, tetapi juga memperkuat peran ritel modern sebagai kanal distribusi strategis dalam menjaga keterjangkauan harga pangan.