Pabrikan China akan menjual komponen, baterai, teknologi, atau semikonduktor mereka. Saat ini BYD juga sudah memasok chipset dari pabrik semikonduktor mereka ke Fiat dan Toyota di China. Jadi, hal serupa besar kemungkinan akan diterapkan ke negara-negara lain termasuk AS.

"Dengan cara ini, margin yang didapat bisa lebih besar. Sebagai contoh, tidak ada produsen yang mendapat uang dari AC rakitan. Pendapatan terbesar ada di produsen kompresor. Sama halnya dengan PC: merakit PC tidak menghasilkan uang lebih banyak dari mereka yang menjual chipset dan perangkat lunak. Jadi, saya kira industri mobil bergerak ke arah yang sama," paparnya.

Baca Juga: Catat! 5 Hal yang Wajib Diketahui saat Mudik Menggunakan Mobil Listrik

Potensi Indonesia

BYD dan produsen kendaraan listrik Tiongkok lainnya belakangan gencar melakukan ekspor ke sejumlah pasar di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Langkah ini dilakukan produsen mobil listrik China untuk menyalurkan kelebihan kapasitas produksi di pasar domestik China. Untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur EV Asia Tenggara, Yu menyarankan sejumlah langkah;

1. Mengembangkan kebijakan, aturan, dan insentif, untuk mendukung adopsi dan manufaktur kendaraan listrik, misal berupa pembebasan pajak, subsidi, infrastruktur pengisian daya, dan persyaratan kandungan lokal;

2. Fokus pada penyediaan listrik pada angkutan umum (bus, kendaraan roda 2, roda 3) dan armada komersial sebab lebih hemat biaya tertinggi;

3. Menarik investasi asing dan kolaborasi untuk manufaktur kendaraan listrik, produksi baterai, dan pengolahan mineral;

4. Memanfaatkan cadangan nikel Indonesia yang besar dengan menawarkan insentif. Dengan memberikan keringanan pajak dan subsidi kepada pembuat kendaraan listrik dan baterai, diharapkan bisa meningkatkan kemampuan pemrosesan dan manufaktur hilir untuk baterai dan kendaraan listrik sehingga bisa bersaing dengan China, Korea Selatan, dan Jepang yang memiliki teknologi dan manufaktur baterai yang lebih unggul;

5. Bekerja sama dengan negara Asia Tenggara lain untuk menyelaraskan standar kendaraan listrik, insentif, dan infrastruktur untuk menciptakan pasar dan rantai pasokan regional.

10 besar perusahaan otomotif paling inovatif berdasarkan surveiĀ FRI 2024:

  1. Tesla Inc. dengan skor 100;
  2. BYD Co. Ltd. dengn skor 78,20;
  3. Volkswagen AG dengan skor 72,79;
  4. Stellantis NV dengan skor 72,37;
  5. Hyundai Motor Co. Ltd. dengan skor 72,32;
  6. Ford Motor Co. dengan skor 70,32;
  7. General Motors Co. dengan skor 67,77;
  8. Kia Motors Corp. dengan skor 65,85;
  9. Li Auto Inc. dengan skor 64,37;
  10. Mercedes-Benz Group AG dengan skor 60,13.