Raam berhasil memanen kekayaan di tengah lesunya industri perfilman Tanah Air, kala itu. Apalagi, setelah film Warung Kopi (Warkop) yang dibintangi oleh Dono, Kasino, Indro yang berhasil meledak di pasaran — bahkan hingga saat ini film tersebut menyimpan memori indah tersendiri bagi para penggemar.
Banting Setir ke Dunia Sinetron
Memasuki tahun 1980-an, industri film Indonesia sedang kehilangan minat pasar yang membuat keadaannya tak stabil. Kondisi semakin parah di akhir 1989-an, di mana ditandai dengan adanya monopoli dan bioskop mulai dikuasai oleh importir dari berbagai negara.
Kondisi ini justru tak membuat Raam goyah. Bersama rumah produksinya, Raam banting setir ke dunia sinetron. Stasiun televisi ibarat angin segar bagi para produser film dan tenaga kreatif lainnya kala itu.
Beriringan dengan pindah haluan ke dunia sinetron, Raam Punjabi pun mendirikan PT Tripar Multivision Plus pada 1988. Dan sinetron pertama yang diproduksinya saat itu adalah sinetron yang diperankan oleh Lydia Kandao dan Jimmy Gideon, yang tak lain adalah sinetron “Gara-Gara”.
Raam tak salah ambil langkah. Sinetron pertamanya itu sukses besar dan menjadi salah satu sinetron yang ditayangkan di RCTI yang menjadi favoritnya masyarakat. Sejak saat itu pula, Raam semakin gencar memproduksi banyak judul sinetron, bahkan bisa dinikmati hingga saat ini.
Seperti Semua Indah Karena Cinta, Indra Ketujuh, Karma The Series, dan masih banyak lagi. Hingga kini, rumah produksi Raam terus menghasilkan banyak sinetron dan film yang menghiasi layar kaca televisi dan perfilman Indonesia.
Baca Juga: Perkembangan Industri Film Indonesia Antara Pertumbuhan dan Krisis Keseragaman
Dalam sejumlah sumber disebutkan, setelah lebih dari setengah abad berkarier, Raam Punjabi berhasil menghasilkan sekitar 20 ribu jam dan 202 judul film.
Kesuksesan Raam dengan rumah produksinya itu tak terlepas dari kepiawaiannya dalam membaca selera pasar. Bahkan, disebut-sebut tak ada yang bisa menyaingi Raam Punjabi dalam industri hiburan, terutama di dunia film dan sinetron di Tanah Air.