Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan Kementerian Keuangan kembali mempertimbangkan untuk kembali mengguyur dana seger kepada bank himbara setelah sebelumnya Purbaya menggelontorkan Rp200 triliun untuk himpunan bank plat merah itu.
Purbaya mengatakan, sejauh ini Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi yang terdepan dalam mengajukan permintaan dana segar tersebut. Sebelumnya kedua bank ini masing-masing diguyur 55 triliun.
Baca Juga: Purbaya Ogah Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Pemerintah Putar Otak Cari Skema Baru
“BNI juga siap, tetapi nanti kita lihat seperti apa,” kata Purbaya dilansir Selasa (14/10/2025).
Purbaya memastikan sejauh ini kas negara yang masih di parkir Bank Indonesia (BI) sebesar Rp250 triliun. Ketersedian dana itu disebutnya masih bisa digelontorkan ke bank-bank himbara. Dia berharap dana segar yang disalurkan mampu diserap bank untuk menggerakan roda ekonomi masyarakat.
“Saya enggak tahu mereka sanggup berapa, kan kalau ketemu orang kan seperti itu, kamu sanggup? Kamu sanggup? Begitu dikasih bingung,” ujarnya.
Alasan pemerintah mempertimbangkan tambahan dana adalah karena pertumbuhan uang beredar (M0) masih berada di level 13%, sementara idealnya dapat mencapai 20%.
Menkeu Purbaya juga menyampaikan kebijakan pemindahan dana pemerintah yang telah dilakukan sebelumnya berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 5,5% pada kuartal IV 2025.
“Kuartal keempat dan ke depannya, kalau kebijakannya tidak diubah, ekonomi kita akan makin cepat tumbuh,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Hery Gunardi membenarkan pihaknya telah mengajukan tambahan dana saldo anggaran lebih (SAL) kepada Kementerian Keuangan.
“Tergantung Pak Menkeu, kita lihat berapa alokasinya,” kata Hery di kantor DJP Kemenkeu.
Baca Juga: Purbaya Kembali Ultimatum Kementerian: Serap Anggaran Tepat Waktu, Kalau Tidak Dananya Saya Tarik!
Hery menambahkan, dari total dana Rp 55 triliun yang sebelumnya diterima BRI, penyerapan telah mencapai 90,4%, atau sekitar Rp 49,7 triliun yang telah disalurkan ke masyarakat.